kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Ekspor Listrik ke Singapura Digarap Swasta, Bahlil: PLN Bukan Prioritas


Jumat, 13 Juni 2025 / 15:16 WIB
Ekspor Listrik ke Singapura Digarap Swasta, Bahlil: PLN Bukan Prioritas
ILUSTRASI. Menteri ESDM ungkap proyek ekspor listrik hijau dari pembangkit EBT Indonesia ke Singapura akan prioritas digarap oleh perusahaan swasta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil mengungkap proyek ekspor listrik hijau yang berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia ke Singapura akan prioritas digarap oleh perusahaan swasta dari dalam negeri.

"Perusahaan yang terlibat (ekspor listrik) swasta. Ya, PLN bisa (terlibat) iya, bisa tidak. Nanti kita lihat lah," ungkap Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/06).

Menurut Bahlil, PLN memiliki tanggung jawab prioritas di dalam negeri yang telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), yaity membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 69,5 gigawatt (GW).

"Dia (PLN) harus membangun 69 GW sampai dengan 2034. Dia harus membangun jaringan 48.000 meter sirkuit atau 8.000 kilometer. Jadi kita lihat kemampuannya dulu," tambah Bahlil.

Baca Juga: Simak Strategi PLN Indonesia Power Kejar Target Pembangkit EBT

Sayangnya, Bahlil belum bisa merinci daftar perusahaan swasta yang akan menjadi bagian dari konsorsium ekspor listrik ke negara singa tersebut.

Sebagai gambaran, kerjasama dengan potensi ekspor listrik EBT telah lebih dulu dijajaki Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, saat masa kepemimpian Presiden Joko Widodo.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat itu, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan siap mengekspor listrik hijau ke Singapura mencapai 3 gigawatt (GW) sebesar US$ 30 miliar atau Rp 308 triliun.

Hal ini ditandai dengan kerja sama kedua negara dengan penandatanganaan Memorandum of Understanding (MoU) Annoucement on Cross Border Electricity Interconnection dalam Indonesia International Sustainability Forum pada 5 September 2024.

Baca Juga: Menilik Dampak RUPTL 2025-2034 ke Emiten EBT dan Batubara, Bagaimana Prospeknya?

Dalam MOU yang dipimpin Luhut tersebut, terdapat 5 perusahaan swasta yang terlibat dalam proyek ekspor listrik ke Singapura. Adapun, kelimanya telah mendapatkan Persetujuan Bersyarat sejak bulan September 2023.

1. Pacific Medco Solar Energy Pte Ltd, formed by PacificLight Renewables Pte Ltd, Medco Power Global Pte Ltd and Gallant Venture Ltd berkapasitas 0.6 GW

2. Adaro Solar International Pte Ltd., formed by PT Adaro Clean Energy Indonesia berkapasitas 0.4 GW

3. EDP Renewables APAC berkapasitas 0.4 GW

4. Vanda RE Pte Ltd, formed by Gurin Energy Pte Ltd and Gentari International Renewables Pte Ltd berkapasitas 0.3 GW

5. Keppel Energy Pte Ltd 0.3 GW

Selanjutnya: Ekspor iPhone dari India ke AS Melonjak Tajam, Apple Hindari Tarif Tinggi dari China

Menarik Dibaca: Promo Wingstop Birthday Treat 5 Hari Saja, Beli 5 Gratis 5 Cuma Rp 50.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×