kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembali dapat utang US$ 1 miliar, begini serapan capex PLN hingga kuartal III 2019


Rabu, 13 November 2019 / 18:06 WIB
Kembali dapat utang US$ 1 miliar, begini serapan capex PLN hingga kuartal III 2019
ILUSTRASI. Teknisi melakukan perawatan instalasi listrik di kawasan perkantoran Jakarta, Rabu (31/01). PLN kembali mendapatkan pinjaman dari sindikasi perbankan sebesar US$ 1 miliar dari bank asing. KONTAN/Fransiskus Simbolon/31/01/2018


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Realisasi kuartal IIIĀ 2019
Lebih lanjut, Sulistyo mengungkapkan bahwa hingga Kuartal III-2019, capex PLN sudah terserap sekitar Rp 70 triliun. Jumlah itu setara dengan 77,78% dari anggaran capex PLN tahun ini yang berada di angka Rp 90 triliun.

Sulistyo bilang, realisasi tersebut ditujukan untuk menyokong program 35.000 MW. Salah satu program yang sudah dirampungkan PLN ialah Tol Listrik Sulawesi Tahap I sejauh 3.767 kms (kilometer sirkit) dengan 5.687 tower transmisi serta 47 Gardu Induk berkapasitas total 2.648 MVA.

"Termasuk juga proyek tol listrik 500 kV di Sumatera yang sedang berjalan," sambung Sulistyo.

Sulistyo menyebut, apabila alokasi untuk capex tahun ini berlebih, maka dana tersebut akan digunakan untuk membiayai capex PLN di tahun 2020. Pada tahun depan, fokus investasi PLN masih pada pembangunan infrastruktur kelistrikan, khususnya jaringan transmisi, distribusi dan gardu induk.

Baca Juga: Dukung pariwisata nasional, PLN perkuat pasokan energi hijau di Kepulauan Seribu

"Itu kelebihan dari pendanaan dengan sindikasi perbankan luar negeri. Pada saat signing, tidak harus diambil semuanya menjadi pinjaman, tetapi akan ditarik sejalan dengan realisasi kemajuan proyek," terangnya.

Adapun, hingga Kuartal III-2019, proyek pembangkit 35.000 MW yang telah memasuki tahap operasi komersial alias Commercial Operation Date (COD) sekitar 3.860 MW (11%). Sementara pembangkit yang telah berada ditahap konstruksi sebanyak 23.165 MW (65%), telah kontrak (PPA) sebanyak 6.923 MW (20%), proses pengadaan sebesar 829 MW (2%), dan tahap perencanaan sekitar 734 MW (2%).

Sementara untuk progres pembangunan transmisi dan Gardu Induk (GI), hingga September 2019, proyek jaringan transmisi yang telah beroperasi mencapai 18.542 kms (39%). Sedangkan jaringan yang masih dalam proses penyelesaian mencapai 15.838 kms (33%) , dan sisanya sekitar 13.199 kms (28%) masih dalam tahap pra-konstruksi.

Hingga Kuartal III-2019, proyek GI yang telah beroperasi mencapai sekitar 65.270 MVA (57%), sementara 23.634 MVA (21%) masih dalam proses penyelesaian, dan sisanya sekitar 25.420 MVA (22%) masih tahap pra-konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×