Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan penandatanganan perjanjian dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terkait kerja sama bisnis petrokimia di Indonesia.
Lewat Head of Agreement (HoA), kerja sama ini diharapkan dapat menekan impor petrokimia dan mengembangkan bisnis petrokimia di dalam negeri. Penandatanganan HoA ini dilakukan oleh Direktur Utama KPI Ignatius Tallulembang dan Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dokumen yang ditandatangani terkait dengan komitmen untuk kajian bersama dalam sinergi proyek petrokimia antar kedua perusahaan. Tujuan dari HoA ini untuk memenuhi kebutuhan petrokimia dalam negeri yang saat ini masih diimpor dalam jumlah yang tinggi atau mencapai defisit, sehingga peluang bisnis petrokimia dalam negeri dinilai sangat potensial untuk dikembangkan.
Baca Juga: Merugi di semester I 2020, begini strategi Pertamina perbaiki kinerja
“Pada Tahun 2019 lalu, kami melakukan penjajakan secara umum untuk melihat potensi kerja sama dan melihat peluang pengembangan petrokimia dalam rangka menurunkan impor. Hal tersebut sesuai dengan arahan bapak presiden dan kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan pabrik yang menghasilkan import subtitution,” ujar Nicke dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (25/8).
Dia menambahkan, petrokimia merupakan salah satu pengembangan bisnis dan mitigasi jangka panjang. Bahkan, petrokimia akan menjadi bisnis masa depan baik oleh Pertamina maupun Chandra Asri Petrochemical.