kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan Pakan Organik, Kementan Dorong Petani Milenial Manfaatkan SDA Lokal


Rabu, 16 November 2022 / 22:22 WIB
Kembangkan Pakan Organik, Kementan Dorong Petani Milenial Manfaatkan SDA Lokal
Potensi sumber daya alam seperti daun kelor, gaplek, daun singkong dan dedak (sisa penggilingan padi), ketersediannya cukup melimpah di Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) menggelar Pelatihan Formulasi Pakan Ternak di Bussiness Development Service Providers (BDSP) yakni P4S Agrospora. 

Kementan menghadirkan pihak PT Pertamina EP untuk melatih para petani milenial untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) Lokal dalam mengembangkan pakan organik. 

Manajer PPIU Program YESS Jawa Barat Aminuddin mengatakan tujuan dari pelatihan formulasi pakan ternak organik untuk menfaatkan sumber daya lokal yang tersedia di Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang.

Pelatihan dihadiri oleh kelompok ternak Sa’urus Farm, peternak milenial, Asosiasi Peternak Rakyat Unggas Lokal Indonesia (Apruli), pemerintah desa, UPTD Pengelolaan pertanian Kecamatan Pabuaran dan BPP Kecamatan Pabuaran. 

Baca Juga: Dari Limbah Jadi Berkah: Wujud Ekonomi Sirkuler Dalam Olahan Kotoran Ternak

"Potensi sumberdaya alam di Desa Pringkasap, cukup mendukung untuk mensuplai komposisi dasar dari bahan pakan ternak," kata Aminuddin dalam siaran pers Kementan, Rabu (16/11).

Potensi sumber daya alam seperti daun kelor, gaplek, daun singkong dan dedak (sisa penggilingan padi), ketersediaannya cukup melimpah di Desa Pringkasap. 

“Di desa kami ini, banyak petani yang menanam singkong, apalagi daun singkong ini, tidak pernah termanfaatkan," kata Taufik, salah satu anggota Sa’urus Farm.

Selain itu, banyak juga petani padi, yang mana dedak dari sisa penggilingan padi juga tidak termanfaatkan secara maksimal.

Taufik menambahkan, persiapan sebelum pelatihan, kelompok telah memanfaatkan sampah organik menjadi pakan maggot, yang dijadikan sebagai salah satu dari komposisi pakan pelet ternak dan mengidentifikasi bahan lain sebagai sumber bahan baku pakan. 

Baca Juga: Dorong Pemuda Jadi Petani, Kementan Siapkan Pelatihan bagi Petani Milenial Malang

Head of Comrell & CID Pertamina Zona 7, Wazirul Lutfi mendukung penuh kegiatan pelatihan formulasi pakan ternak organik. 

Kegiatan tersebut menjadi sarana peningkatan kapasitas bagi kelompok untuk menambah keilmuan di bidang pakan ternak, sehingga potensi dan sumberdaya yang ada terserap dan termanfaatkan dengan baik, dan peningkatan ekonomi pun akan terjadi.

Mesin perlengkapan untuk pembuatan pakan didukung oleh PT Pertamina EP berupa mesin mixer, hammermill, mesin penepung dan juga mesin pencetak pellet. 

Baca Juga: Kembangkan Pertanian, Jokowi Berdialog dengan Petani Milenial

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×