kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan Wimax, First Media Benamkan US$ 350 Juta


Selasa, 29 Juni 2010 / 09:16 WIB
Kembangkan Wimax, First Media Benamkan US$ 350 Juta


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT First Media Tbk menanam US$ 350 juta selama 10 tahun ke depan untuk menggembangkan layanan internet kecepatan tinggi berbasis Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) melalui produk Sitra.

Menurut Presiden Direktur First Media Hengkie Liwanto, sampai saat ini perusahaannya sudah mengeluarkan US$ 50 juta untuk pengembangan sistem operasi, sistem tagihan, backhaul, BTS, penyediaan perangkat terminal customer premise equipment (CPE) dan base station.

"Juga untuk membayar lisensi, Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi dan up front fee penyelenggaraan layanan Wimax tahun pertama di Jabodetabek dan Sumatera Bagian Utara," kata Hengkie, Senin (28/6).

Dalam waktu tiga bulan ke depan, First Media akan membangun sekitar 90 BTS untuk layanan Sitra 4G Wimax di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Banten.

"Ditargetkan pada tahun pertama peluncuran Wimax ini kami bisa mendapat 100.000-150.000 pelanggan. Lalu pada tahun kedua naik menjadi 500.000 pelanggan dan pada tahun ke tiga mencapai satu juta pelanggan," jelasnya.

Secara keseluruhan, Henkie menyebut potensi pengguna layanan Wimax yang memiliki kecepatan akses di atas 70 Mbps itu sebanyak 5 juta pelanggan di Jakarta saja. Namun semuanya tergantung dari harga perangkat yang dibuat produsen lokal karena saat ini perusahaan lokal yang menyediakan perangkat bagi Sitra Wimax berupa customer premise
equipment (CPE) dan base station adalah PT Teknologi Riset Global (TRG). Dimana harga satu unit CPE sekitar US$ 200.

Direktur TRG Gatot Tetuko memastikan perusahaannya memiliki kapasitas produksi CPE sampai 5.000 unit per bulan, dan BTS mencapai 200 unit per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×