Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Untuk pertama kalinya sejak Februari 2014, Kementerian Perdagangan (Kemdag) menurunkan bea keluar (BK) biji kakao menjadi sebesar 5%.
Penurunan bea keluar kakao ini didasarkan pada harga referensi kakao per Desember 2016 yang kembali turun menjadi US$ 2.574,60 per metrik ton dari bulan sebelumnya US$ 2.772,60 per metrik ton. Harga referensi kakao ini turun sebesar US$ 198 atau 7,41%.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag Dody Edward mengatakan, penurunan harga referensi kakao pada Desember ini berdampak pada penurunan BK kakao menjadi 5% dari selama ini rata-rata 10%.
"Penurunan harga referensi dan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao karena menurunnya harga internasional komoditas tersebut," ujarnya, Kamis (1/12).
Selama ini, Kemdag menetapkan BK biji kakao berdasarkan harga referensi internasional. Bila harga referensi kakao di atas US$ 2.750 per metrik ton hingga US$ 3.500 per metrik, maka BK biji kakao menjadi 10% dan bila di atas US$ 3.500 per metrik ton, BK menjadi 15%. Tapi, bila harga referensi biji kakao di bawah US$ 2.750 per metrik ton, maka BK 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News