kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,37   -3,13   -0.34%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag belum ubah kebijakan impor sapi Australia


Senin, 27 Januari 2014 / 06:07 WIB
Kemendag belum ubah kebijakan impor sapi Australia
Sesi penghargaan bagi startup saat G20 Digital Innovation Network (DIN) di Bali.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

DAVOS. Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan menghadiri acara World Economic Forum  (WEF) 2014 di Davos, Swiss, yang berlangsung pada 22-25 Januari 2014. Salah satu agenda WEF 2014 yang dihadiri oleh Mendag yaitu pertemuan informal World Trade Organization (WTO) tingkat Menteri.

Di sela-sela rangkaian acara WEF 2014, Mendag juga melakukan beberapa pertemuan bilateral, diantaranya dengan Australia, Uni Eropa, dan Belanda. Pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan dan Investasi Australia, Andrew Robb, membicarakan mengenai keprihatinan Pemerintah Australia atas pemberitaan negatif mengenai Australia dan dampaknya terhadap sektor Ekonomi.

“Hingga saat ini belum ada hal-hal yang dapat mengubah kesepakatan antara Indonesia dan Australia," ujar Gita Wirjawan dalam siaran persnya, Minggu (26/1).

Pertemuan informal ini memberikan kesempatan bagi Dirjen WTO dan para Menteri anggota WTO untuk mereflesikan kembali Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-9 yang diadakan di Bali, Desember lalu, serta untuk bertukar pandangan guna
penyelesaian perundingan WTO.

“Ada dua hal penting yang dibicarakan dalam pertemuan ini, yaitu implementasi Paket Bali dan rencana kerja WTO dalam penyelesaian  Doha Development Agenda (DDA)," jelas Gita.

Dalam pertemuan informal tersebut, para Menteri Anggota WTO antara lain membahas mengenai langkah-langkah untuk membangun kesuksesan Bali dalam melanjutkan kinerja di WTO.

“Beberapa bulan ke depan akan menjadi saat-saat yang produktif dalam implementasi Paket Bali dan membangkitkan kembali DDA,” ungkap Gita.

Keberhasilan di Bali, lanjut Mendag, dapat berfungsi sebagai suatu kerangka kerja untuk perundingan multilateral di masa mendatang, termasuk menyelesaikan DDA.  “Kredibilitas kita sekarang tergantung pada tekad kita untuk menyelesaikan yang telah kita capai di Bali, Desember lalu,” tegasnya. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×