Reporter: Handoyo | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia dengan Qatar belum memuaskan. Sepanjang tahun 2013 lalu, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 1,39 miliar.
Total nilai ekspor Indonesia ke Qatar tahun lalu tercatat mencapai US$ 95,37 juta. Sedangkan, total nilai impor Indonesia dari Qatar sebesar US$ 1,48 miliar.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kinerja ekspor tersebut Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak para pengusaha bahan bangunan (building material) berpartisipasi pada pameran Project Qatar 2014 yang akan berlangsung pada 12–15 Mei 2014 di Qatar National Convention Center, Doha, Qatar.
Langkah ini merupakan komitmen Kemendag untuk terus memperluas pasar ekspor nonmigas Indonesia khususnya produk building material.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak, menjelaskan, Qatar memiliki tingkat perkembangan yang cepat di segala sektor dan merupakan salah satu negara di kawasan Timur Tengah dengan sejumlah bangunan mega proyek dan infrastruktur yang bisa menopang perkembangan ekonomi.
“Oleh karena itu, kesempatan ini merupakan peluang ekspor yang sangat potensial bagi para pengusaha building material Indonesia,” kata Nus, dalam siaran persnya, Minggu (11/5).
Project Qatar merupakan pameran bertaraf internasional yang diselenggarakan setiap tahun dan diikuti oleh lebih dari 2.100 peserta pameran dari 50 negara.
Antara lain Austria, Belgia, Kanada, Tiongkok, Mesir, Perancis, Jerman, Italia, Yordania, Kuwait, Lebanon, Listenstania, Luxemburg, Filipina, Indonesia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pameran ini menampilkan produk-produk seperti marmer/keramik/batu, pintu, sanitary, perlengkapan kamar mandi, pipa ledeng teknologi air, pipa, dan produk finishing (pelapisan, gypsum).
Sedangkan, para pengunjung pameran ini rata-rata berasal dari ranah profesi antara lain arsitek, insinyur, kontraktor, pengembang, importir, CEO, manajer proyek, plant manager, dan leasing manager, baik lokal maupun internasional.
Partisipasi Indonesia dalam pameran Project Qatar 2014 diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk building material dengan mutu dan kualitas yang berdaya saing tinggi kepada buyers internasional.
“Doha memiliki tingkat aksesibilitas yang terbaik di kawasan Timur Tengah sehingga dijadikan meeting point para pengusaha dari Timur Tengah, Asia, dan Eropa,” ujar Nus Nuzulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News