kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Walau Ada Kenaikan Harga


Senin, 10 Januari 2022 / 07:31 WIB
Kemendag Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Walau Ada Kenaikan Harga
ILUSTRASI. Pedagang melayani pembeli bahan makanan di PD Pasar Jaya, Tanjung Duren, Jakarta, Minggu (19/12/2021).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan monitoring pergerakan harga internasional dan melakukan pemantauan secara intensif terkait pasokan masing-masing komoditi pangan untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok.

Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengungkapkan, dalam hal penyediaan barang kebutuhan pokok, pemerintah selalu mengutamakan produksi atau pengadaan dari dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan barang kebutuhan pokok masyarakat.

Isy menegaskan, langkah impor menjadi opsi terakhir yang dilakukan pemerintah apabila memang produksi dalam negeri tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan.

Lebih lanjut, langkah impor barang kebutuhan pokok baru merupakan keputusan bersama yang melibatkan seluruh K/L terkait melalui proses persetujuan lintas-Kementerian yang diputuskan dalam Rakortas Tingkat Menteri di Kemenko Perekonomian.

Baca Juga: Stok Pangan Mulai Tipis, Impor Pangan Dilirik

Namun, Kemendag telah melakukan antisipasi sejak awal dengan sesegera mungkin menerbitkan izin impor kebutuhan bahan pokok yang pemenuhannya belum sepenuhnya dapat dilakukan dari dalam negeri seperti gula, daging sapi (sapi bakalan dan daging beku) dan bawang putih dengan jumlah yang proporsional sesuai kebutuhan masyarakat dan persetujuan lintas Kementerian yang diputuskan dalam Rakortas Tingkat Menteri di Kemenko Perekonomian.

Selanjutnya Kemendag juga akan memastikan realisasi impor dan kelancaran distribusi komoditi tersebut ke pasar agar tidak terjadi kekurangan pasokan di masyarakat. Terutama antisipasi kebutuhan hingga masa puasa dan Lebaran tahun 2022 yang akan jatuh pada bulan April-Mei.

Secara umum Kemendag menyebut, harga barang kebutuhan pokok relatif stabil. Hanya saja per 7 Januari 2022 masih terdapat beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan di banding bulan lalu yaitu minyak goreng (Kemasan sederhana dan kemasan premium) daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit merah, bawang merah dan bawang putih.

Minyak goreng kemasan sederhana naik 3,31% menjadi Rp 18.700 per liter, minyak goreng kemasan premium naik 5,70% menjadi Rp 20.400 per liter. Daging ayam ras naik 6,05% menjadi Rp 36.800/kg. Telur ayam ras naik 17,72% menjadi Rp 29.900/kg.

Cabai rawit merah naik 5,28% menjadi Rp 73.800/kg. Bawang merah naik 11,20% menjadi Rp 28.800/kg. Bawang putih honan naik 3,64 menjadi Rp 28.500/kg, bawang putih kating naik 3,44% menjadi Rp 30.100/kg.

"Kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri dipicu oleh kenaikan harga CPO dunia (CPO Dumai) yang masih terus terjadi hingga menembus level tertinggi, di minggu ke- Januari 2022 harga CPO Dunia (Dumai) mencapai Rp.12.553/Liter, harga tersebut lebih tinggi 47,21% dibanding Januari 2021," jelas Isy kepada Kontan.co.id, Minggu (9/1).

Berdasarkan pantauan langsung pihaknya ke beberapa pasar induk, kenaikan harga cabai khususnya cabai rawit terjadi karena di beberapa sentra produksi cabai di Jawa Timur panen raya mulai berakhir. Namun, Isy mengungkap dalam seminggu terakhir harga cabai mulai menunjukkan tren penurunan.

Berdasarkan informasi dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) terjadi penurunan produktivitas tanaman cabai akibat curah yang hujan ekstrem karena efek La Nina yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari 2022.

Baca Juga: Kemendag Pastikan Pasokan Pangan Aman Beberapa Bulan ke Depan

Beberapa daerah sentra di dataran tinggi terlihat mulai melakukan panen seperti Blitar, Tuban, Magelang dan Garut. Diperkirakan panen raya cabai baru akan dimulai pada Februari 2022 yaitu di wilayah Wajo, Sidrap, Pinrang, Lombok Timur, Lampung, Blitar, Kediri, Tuban dan Garut.

"Untuk varian cabai merah keriting dan cabai merah besar, tren harga di tingkat petani dan pasar induk mulai menunjukkan tren penurunan, menurut informasi AACI Jatim, sentra produksi Kediri mulai panen raya pada bulan Januari ini sehingga diprediksi harga akan mulai mengalami penurunan," imbuh Isy.

Kemudian untuk kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras disebabkan oleh faktor tingginya harga input pakan dan konsentrat serta kenaikan permintaan akibat adanya pelonggaran aktivitas/mobilitas masyarakat. Khusus kenaikan harga daging ayam ras juga disebabkan karena dampak cutting produksi yang besar di bulan Oktober dan November.

Sementara itu, kenaikan harga telur ayam ras juga disebabkan oleh dampak afkir dini pada bulan Juli-September 2021 lalu yang mencapai 20% dari produksi nasional serta adanya program bansos pada periode September sampai Desember 2021.

Adapun kenaikan harga bawang merah merupakan penyesuaian menuju harga normal setelah sebelumnya sempat jatuh karena masa panen raya. Namun demikian harga bawang merah masih berada di bawah harga acuan Rp 32.000/kg.

Untuk komoditi yang juga dipenuhi dari pasokan impor, Kemendag menyampaikan bahwa, stok kebutuhan pokok seperti bawang putih, daging sapi, gula dan kedelai dalam kondisi aman.

Baca Juga: Kemendag Pastikan Stok Gula dan Bawang Putih Aman Hingga 4 Bulan ke Depan

Saat ini stok untuk keempat barang kebutuhan pokok tersebut terpantau dalam kondisi yang cukup aman. Dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan 1 sampai 4 bulan kedepan.

Isy menjelaskan, stok gula saat ini kurang lebih sebesar 1,1 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional selama 4 bulan. Stok bawang putih sebanyak 145.000 ton, atau cukup untuk kebutuhan selama 3,5 bulan.

Adapun stok kedelai sebanyak 360.000 ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 1,5 bulan ke depan. Kemudian stok daging sapi sebanyak 50.000 ton yang diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan selama 1 bulan.

"Kemendag selalu berupaya untuk memastikan stok dan pasokan bapok tersedia di semua wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau dan mengidentifikasi kecukupan stok dan kondisi harga secara harian sebagai sistem peringatan dini gejolak harga," kata Isy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×