kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor furnitur Indonesia capai nilai US$ 1,95 miliar dan berpotensi tumbuh


Senin, 16 Maret 2020 / 15:06 WIB
Ekspor furnitur Indonesia capai nilai US$ 1,95 miliar dan berpotensi tumbuh
ILUSTRASI. Perajin menyelesaikan pembuatan kursi berbahan rotan di sentra industri rotan Desa Trangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (8/1/19). Menteri Pedagangan, Enggartiasto Lukita melarang ekspor rotan mentah dan mendorong para perajin rotan mengekspor produk r


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong kinerja sektor industri yang berorientasi ekspor, salah satunya industri furnitur. Upaya itu diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan strategis yang diharapkan akan mampu menopang petumbuhan ekonomi nasional.

"Industri furnitur termasuk dalam lima industri dengan nilai pertumbuhan terbesar pada tahun 2019, yaitu sebesar 8,35%. Nilai ekspor industri furnitur pun meningkat hingga sebesar US$ 1,95 miliar pada 2019, atau naik sebesar 14,6% dari tahun 2018," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam keterangan resminya, Senin (16/3).

Baca Juga: Melihat rencana emiten furnitur pasca dapat insentif pengurangan PPh pasal 25

Namun apabila dilihat dari posisi ekspor furnitur di Asia, Indonesia menduduki posisi ke lima setelah Cina, Vietnam, Malaysia dan China Taipei. Karena itu pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan daya saing sektor furnitur dengan berbagai terobosan. “Secara nasional Kemenperin telah menyusun strategi untuk peningkatan ekspor industri furnitur dan kerajinan,” jelas Gati.

Menurut Gati, upaya yang dilakukan yakni melalui penjaminan pemenuhan kebutuhan bahan baku dan penolong di industri manufaktur. Implementasinya, melalui pembangunan material center untuk kontinuitas ketersediaan bahan baku yang berkualitas.

“Material Center ini merupakan platform konsolidasi dan integrasi kegiatan logistik bagi Industri Kecil Menengah (IKM) furnitur berbasis teknologi 4.0 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi IKM,” ujarnya.

Upaya selanjutnya, melalui implementasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), antara lain melalui optimalisasi belanja modal pemerintah pusat dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pengaturan impor produk yang sudah bisa diproduksi dalam negeri, serta pengenaan sanksi bagi yang melanggar ketentuan kewajiban penggunaan produk dalam negeri.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×