Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki di Indonesia terus menunjukkan kinerja positif dan optimistis, sejalan dengan posisinya sebagai sektor prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.
Pemerintah berkomitmen mendorong pertumbuhan sektor ini untuk memperkuat daya saing nasional dan menciptakan lapangan kerja.
Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, industri tekstil tumbuh sebesar 0,09%, pakaian jadi 5,78%, dan kulit serta barang jadi dari kulit 6,83%.
Baca Juga: Kemenperin Targetkan Restrukturisasi Mesin untuk 21 Industri Tekstil dan Alas Kaki
Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan signifikan dalam investasi, baik dari Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Total investasi di sektor ini melonjak dari Rp 29,92 triliun pada 2023 menjadi Rp 39,21 triliun pada 2024, meningkat sebesar 31,1%.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Rizky Aditya Wijaya mengatakan, peningkatan investasi mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki di Indonesia.
"Khususnya di sektor pakaian jadi, investasi meningkat drastis sebesar 124,9% dari Rp 4,53 triliun pada 2023 menjadi Rp 10,20 triliun pada 2024," ujar Rizky dalam keterangannya seperti dikutip Senin (17/3).
Baca Juga: Ekonom Sebut Industri Tekstil Makin Tak Berdaya, Saling Sikut Agar Tak Mati
Pada kuartal I-2025, Direktorat Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin telah menerbitkan Surat Keterangan Usaha (SKU) untuk empat industri tekstil dan pakaian jadi dengan total investasi Rp 304,43 miliar, yang diperkirakan menyerap 1.907 tenaga kerja.
Dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 281,6 juta jiwa (BPS, 2024), prospek pasar domestik tetap menjanjikan.
Rata-rata pengeluaran per kapita untuk pakaian, alas kaki, dan tutup kepala selama periode Maret 2020–Maret 2024 mencapai Rp 35.457 per bulan, sehingga potensi pasar domestik diperkirakan mencapai Rp 119,82 triliun.
Peluang ekspor juga semakin terbuka, terutama dengan adanya kebijakan tarif baru di Amerika Serikat terhadap Kanada, Meksiko, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Kebijakan ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperluas pangsa pasar di AS. Pada 2024, ekspor pakaian jadi dan alas kaki Indonesia ke AS mencapai US$ 7,11 miliar, tumbuh 7,5% dari US$ 6,61 miliar pada 2023.
Baca Juga: Revisi Beleid Impor Berpotensi Selamatkan Industri Tekstil
"Perubahan kebijakan tarif di AS membuka peluang besar bagi industri nasional untuk meningkatkan daya saing di pasar global," tambah Rizky.
Kemenperin terus memperkuat ekosistem industri melalui peningkatan efisiensi produksi, adopsi teknologi ramah lingkungan, serta dukungan dalam perluasan pasar ekspor.
Dengan strategi ini dan dukungan penuh dari pemerintah serta pelaku industri, sektor tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki Indonesia diproyeksikan terus tumbuh dan memperkuat posisinya di kancah global.
Selanjutnya: Laba BCA Capai Rp 8,97 Triliun di Februari 2025, Ini Kata Analis
Menarik Dibaca: Pengumuman SNBP 2025! Simak Jadwal dan Cara Cek Hasil Secara Online Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News