kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.239   100,00   0,65%
  • IDX 7.892   63,27   0,81%
  • KOMPAS100 1.206   10,13   0,85%
  • LQ45 979   8,98   0,93%
  • ISSI 229   0,84   0,37%
  • IDX30 499   4,39   0,89%
  • IDXHIDIV20 602   5,24   0,88%
  • IDX80 137   1,09   0,80%
  • IDXV30 140   0,40   0,28%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Kemenperin Pacu Optimalisasi Rantai Pasok Industri Rotan


Minggu, 28 Juli 2024 / 11:58 WIB
Kemenperin Pacu Optimalisasi Rantai Pasok Industri Rotan
ILUSTRASI. Kemenperin mendorong perbaikan rantai pasok industri furnitur dan kerajinan berbahan baku rotan dan kayu.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perbaikan rantai pasok industri furnitur dan kerajinan berbahan baku rotan dan kayu. 

Untuk menjamin ketersediaan rotan sebagai bahan baku, perlu dilakukan peningkatan efisiensi rantai pasok dan penyiapan bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan nasional. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja dan daya saing industri furnitur dan kerajinan rotan nasional secara keseluruhan.

Sebagaimana diketahui, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika melakukan serah terima Bantuan Permesinan Pengolah Rotan dalam rangka meningkatkan kapasitas UPT Rotan Hampangen sebagai penyedia bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan di Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat (26/7).

Dalam kesempatan itu, Putu menyebut, sebagai salah satu program prioritas untuk mendorong terwujudnya jaminan ketersediaan bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan, Kemenperin mengembangkan pusat logistik bahan baku kayu dan rotan khususnya di kawasan industri furnitur dan kerajinan seperti di Jawa Barat (Cirebon), Jawa Tengah (Jepara, Solo, Semarang) dan Jawa Timur (Surabaya, Pasuruan) serta di wilayah sumber bahan baku seperti di Palu, Katingan, dan wilayah Sumatra.

Baca Juga: KPC Kembangkan Bibit Pohon Endemik di Bekas Lahan Tambang

Bantuan permesinan pengolahan rotan yang diberikan kepada UPT Rotan Hampangen adalah inisiatif penting untuk meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas bahan baku rotan yang siap pakai bagi industri di wilayah Katingan dan sekitarnya serta mendorong munculnya investasi baru.

Menurut Putu, penyediaan bahan baku siap pakai memungkinkan industri untuk mendapatkan bahan baku sesuai jenis, kualitas, ukuran, dan jumlah yang dibutuhkan serta harga yang jelas secara tepat waktu, sehingga pelaku usaha dapat lebih fokus pada penyelesaian pesanan dari pembeli.

"Dengan demikian, industri dapat mengoptimalkan penggunaan modal kerja dan meningkatkan efisiensi dalam persiapan stok bahan baku,” imbuh dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Sabtu (27/7).

Bantuan mesin yang diberikan terdiri atas 13 unit mesin yang terbagi dalam empat jenis, yaitu tiga unit mesin pembelah rotan (Splitting Machine) tipe sembilan pasang roller, tujuh unit mesin penipis rotan (Trimming Machine), satu unit mesin poles  ganda (Double Polishing Machine), dan satu unit mesin dowel.

Sejalan dengan hadirnya pihak swasta sebagai off taker untuk membangun pabrik pengolahan rotan dan kerajinan di Wilayah Katingan, peran UPT Hampangen perlu ditingkatkan sebagai penyedia bahan baku. 

“Tidak hanya untuk wilayah Katingan, UPT Hampangen juga diharapkan berkembang menjadi Pusat Logistik bahan baku rotan yang melayani industri furnitur dan kerajinan di wilayah lain seperti Cirebon, Solo serta di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” papar Putu.

Pihak swasta sebagai mitra Dinas Perindustrian Transmigrasi dan Tenaga Kerja di Kabupaten Katingan diharapkan dapat secara proaktif menggali dan memanfaatkan potensi berbagai jenis rotan dan bahan alam lainnya di Kabupaten Katingan dan wilayah sekitar Katingan sebagai produk industri, sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan perekonomian Kabupaten Katingan secara keseluruhan.

Kementerian Perindustrian pun mendukung pengembangan UPT Hampangen serta industri furnitur dan kerajinan di Katingan.

Baca Juga: Kemenperin Pacu IKM Pangan Penuhi Standar Mutu dan Keamanan

Kemenperin berharap mesin-mesin yang diberikan ini dapat dipelihara dan dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendukung penyediaan bahan baku rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan di wilayah Katingan khususnya dan industri furnitur dan kerajinan nasional pada umumnya.

Putu juga menyampaikan, perbaikan rantai pasok industri furnitur yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melibatkan beberapa tahap, yaitu kondisi pola rantai pasok bahan baku industri eksisting, analisis kelebihan dan kelemahan pola rantai pasok bahan baku industri furnitur eksisting, perbaikan terhadap pola pasok bahan baku industri furnitur, serta terwujudnya pola rantai pasok bahan baku industri furnitur yang ideal dengan biaya minimal, waktu produksi yang singkat, dan kualitas bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Perbaikan rantai pasok bahan baku industri furnitur, khususnya rotan dilakukan dengan memperhatikan empat aspek, yaitu aspek pemasok, aspek konsumen, jaringan distribusi, serta aspek proses produksi. 

Perbaikan dari aspek pemasok dilakukan dengan melakukan pemetaan pemasok bahan baku dan pembuatan platform untuk informasi ketersediaan rotan setengah jadi siap pakai, termasuk jenis, jumlah, kualitas, dan harga, termasuk penyiapan rotan yang memiliki sertifikasi keberlanjutan dan kebertelusuran baik untuk komoditi rotan maupun pengrajinnya.

Untuk aspek konsumen, perbaikan dilakukan dengan memetakan offtaker dan konsumen rotan setengah jadi, serta membangun pusat logistik rotan berskala besar di kawasan sentra industri rotan. Hal ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan waktu lama untuk mendapatkan bahan baku dan harus mencarinya sendiri ke pelaku pemungut dan pedagang rotan di hulu.

Perbaikan aspek jaringan distribusi dilakukan melalui perbaikan manajemen distribusi terpusat di pusat logistik rotan dan menciptakan pola distribusi yang efisien dengan membuat sistem platform tracking untuk kontrol alur distribusi secara real-time. 

Baca Juga: Kemenperin Akselerasi IKM Terapkan Industri 4.0 untuk Pacu Kualitas Produk

“Saat ini, terlalu banyak pedagang perantara yang mengendalikan distribusi dan harga, yang dapat merugikan pencari rotan di hulu,” jelas Putu.

Perbaikan pada aspek proses produksi dilakukan melalui penyediaan rotan setengah jadi berkualitas sesuai kebutuhan yang dikoordinasikan oleh pusat logistik bahan baku industri furnitur. Selain itu, perlu dukungan berupa bantuan permesinan untuk pusat logistik dan industri.

Selain itu, untuk aspek kualitas produk, perlu dipastikan bahwa bahan baku memenuhi standar dan adanya bagian Quality Control (QC) yang berpedoman pada dokumen Grading Rule Rotan.

Pengembangan Pusat Logistik rotan merupakan replikasi pengembangan Pusat Logistik kayu yang telah lebih dahulu diinisiasi di Kawasan Industri Kalijambe, Sragen dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku kayu untuk industri furnitur di wilayah Solo Raya. 

“Di saat yang bersamaan, pemerintah juga melakukan penjajakan pengembangan pusat logistik bahan baku kayu di wilayah industri furnitur Jepara,” tutup Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×