kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin Perkuat Supply Industri Alas Kaki Nasional untuk Bersaing Skala Global


Senin, 31 Oktober 2022 / 10:19 WIB
Kemenperin Perkuat Supply Industri Alas Kaki Nasional untuk Bersaing Skala Global
ILUSTRASI. Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor di Tangerang, Banten,


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara dengan produsen industri alas kaki terbesar keempat di dunia, Kementerian Perindustrian menyampaikan Indonesia perlu memperkuat supply yang lebih besar dengan target pasar skala global.

Penguatan ini adalah dengan secara konsisten menggelar beragam program untuk memperkuat ekosistem industri alas kaki nasional agar lebih berdaya saing global.

Melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, terus mendukung para desainer industri kulit dan alas kaki nasional, salah satunya dengan mendorong mereka untuk ikut serta dalam pameran internasional Asia Pacific Leather Fair (APLF) di Bangkok, Thailand pada 19-21 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Kinerja Mulus Industri Kulit Nasional, Tanzania Belajar dari Indonesia

APLF merupakan salah satu pameran kulit, material dan aksesoris fesyen ternama tingkat internasional, di mana pemasok kulit dapat bertemu langsung dengan desainer dan pembeli. APLF Bangkok menjadi pameran dagang kedua yang digelar di luar Hong Kong.

“Event APLF 2022 menjadi penting untuk meningkatkan peran industri hulu dan hilir alas kaki nasional. Bentuk kolaborasi dalam event APLF kedepan akan lebih melibatkan potensi-potensi SDM industri alas kaki nasional dalam skala global,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita dalam pernyataan resminya (30/10).

Lebih lanjut Reni bilang “BPIPI sebagai mitra penting APLF di Indonesia, bersama dengan Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) melihat pentingnya penguatan supply chain dalam skala yang lebih besar, yakni ASEAN. Sebagai produsen industri alas kaki terbesar keempat di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam rantai nilai industri kulit dan alas kaki dalam skala global maupun ASEAN”.

Hingga saat ini, BPIPI mencatat sebanyak 9.633 pelaku IKM atau sekitar 16,8% telah bermitra dengan industri lain dan sebagian besar telah mendapatkan manfaat dari kemitraan usaha. “Kemitraan ini penting untuk menghubungkan IKM alas kaki dengan industri besar, asosiasi dan komunitas, produsen material, organisasi, investor, eksporti, trader dan sebagainya agar IKM terus tumbuh,” kata Reni.

Baca Juga: Tingkatkan Promosi, Carvil Gandeng 2 Artis Ini Sebagai Brand Ambassador



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×