kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin Perkuat Supply Industri Alas Kaki Nasional untuk Bersaing Skala Global


Senin, 31 Oktober 2022 / 10:19 WIB
Kemenperin Perkuat Supply Industri Alas Kaki Nasional untuk Bersaing Skala Global
ILUSTRASI. Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor di Tangerang, Banten,


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi industri alas kaki terhadap PDB meningkat sepanjang tahun 2021 menjadi Rp28,169 triliun dari Rp26,14 triliun pada 2020.

Industri kulit, barang jadi kulit dan alas kaki tumbuh positif sebesar 13,12% pada triwulan II tahun 2022. Kinerja gemilang ini masuk dalamtiga besar di sektor industri pengolahankarena didorong tingginya permintaan ekspor serta daya tarik investasi yang semakin baik dan pengalihan order dari beberapa brand global ke Indonesia.

Nilai ekspor kulit, barang jadi kulit dan alas kaki sampai dengan Juni tahun 2022 mencapai US$ 4,62 miliar atau naik 41,26% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 3,26 miliar.

Oleh karena itu, BPIPI terus melakukan peningkatan kapasitas kelembagan dan sentra industri, membantu industri mengembangkan produk, penguatan industri dan kreativitas, memberikan bantuan informasi pasar, serta membantu promosi dan pemasaran serta penguatan hubungan kemitraan.

“APLF ASEAN menjadi tuan rumah pameran kulit lebih dari 200 negara peserta, di antaranya dari Brasil, Perancis, India, Pakistan, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, serta kelompok negara penyamakan kulit besar lainnya seperti Italia,” sebut Reni.

Di pameran APLF, para pengunjung pameran atau penggiat fesyen, dapat menyentuh dan merasakan material kulit secara langsung, terhubung serta membuat pesanan dengan penyamak kulit secara langsung untuk mempersiapkan koleksi mereka yang akan datang.

Tak hanya itu, terdapat temu bisnis antara buyer dan pemasok industri kulit internasional, serta seminar dan workshop terkait isu dan tren perkembangan industri kulit yang berkelanjutan.

Baca Juga: Kinerja Industri Pengolahan Meningkat pada Kuartal III, Ini Pendorongnya

“APLF juga mengundang 10 perancang tas lokal dan desainer dari Indonesia untuk menampilkan karya seni unggulan, sekaligus sharing tentang kewirausahaan dan konsep desain. Salah satu yang tampil adalah Tommy Ambiyo dengan brand BYO, yang berbagi tentang kreativitasnya dalam penggunaan kulit,” papar Reni.

Tommy Ambiyo adalah salah satu perancang aksesori yang karya desainnya menonjolkan kesan unik dan futuristik, fungsional, dan dengan bahan baku yang beragam. BYO banyak mengeksplorasi bahan, bentuk, dan konsep aksesori dengan permainan warna yang non konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×