kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.453   17,00   0,10%
  • IDX 7.868   -17,85   -0,23%
  • KOMPAS100 1.103   -1,80   -0,16%
  • LQ45 798   -0,20   -0,02%
  • ISSI 269   -0,56   -0,21%
  • IDX30 414   -0,04   -0,01%
  • IDXHIDIV20 482   0,53   0,11%
  • IDX80 121   -0,12   -0,10%
  • IDXV30 132   -0,67   -0,51%
  • IDXQ30 134   -0,08   -0,06%

Kemenperin Susun Program Prioritas 2026: Hilirisasi, Ekspor dan Transformasi Hijau


Kamis, 04 September 2025 / 09:22 WIB
Kemenperin Susun Program Prioritas 2026: Hilirisasi, Ekspor dan Transformasi Hijau
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sektor industri tetap menjadi penggerak utama perekonomian nasional.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyusun arah kebijakan dan program prioritas untuk tahun 2026. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan arah kebijakan dan program prioritas tersebut pada Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (3/9/2025).

Agus mengungkapkan sektor industri tetap menjadi penggerak utama perekonomian nasional. Sektor manufaktur atau industri pengolahan nonmigas ditargetkan tumbuh 6,52% pada tahun 2026 dengan kontribusi 18,66% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Sektor ini diharapkan menyumbang 74,85% ekspor nasional serta menyerap 14,68% tenaga kerja. Pemerataan industri diproyeksikan meningkat melalui distribusi investasi di luar Jawa hingga 33,25%, sejalan dengan upaya penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 6,79 juta ton CO? EQ sebagai wujud transformasi menuju industri hijau.

"Pertumbuhan industri tidak hanya diarahkan untuk memperkuat struktur ekonomi, tetapi juga untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, serta penguatan daya saing,” ungkap Agus sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi yang disiarkan pada Rabu (3/9/2025).

Baca Juga: Kemenperin Targetkan Kontribusi Manufaktur 18,66% ke PDB di 2026

Sebaagi upaya mewujudkan sasaran tersebut, Kemenperin menyiapkan program prioritas. Mencakup penguatan Industri Kecil dan Menengah (IKM), penciptaan wirausaha baru, percepatan hilirisasi sumber daya alam, restrukturisasi mesin dan teknologi, serta penguatan vokasi untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang kompeten.

Kemenperin juga mengedepankan pengembangan industri halal, peningkatan pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan percepatan pembangunan kawasan industri di berbagai wilayah. Implementasi industri hijau menjadi salah satu fokus utama dengan mendorong efisiensi energi, penerapan teknologi bersih, serta prinsip keberlanjutan dalam proses produksi.

“Manufaktur kita mempunyai resiliensi yang tinggi, walaupun dihadapkan dengan berbagai dinamika dan tantangan. Yang kuat dari produk manufaktur kita adalah pasar ekspor, yang terus-menerus menunjukkan peningkatan. Hal ini menjadi baseline dan dasar optimisme bagi peluang usaha nasional,” terang Menperin.

Agus menegaskan, tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam mendorong promosi produk industri, memperluas akses pasar global, dan meningkatkan arus investasi.

“Seluruh program yang disusun sejalan dengan agenda pembangunan nasional serta Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Kemenperin berkomitmen memastikan agar kebijakan industri berjalan inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan," tandas Agus.

Baca Juga: Pengusaha Konveksi Berharap Realisasi Kuota Impor Transparan

Selanjutnya: Daftar Promo Burger Favorit September 2025, McD hingga Burger King Harga Spesial

Menarik Dibaca: Daftar Promo Burger Favorit September 2025, McD hingga Burger King Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×