Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Kementrian Pertanian (Kementan) meminta Kementrian Perdagangan untuk segera menerbitkan kebijakan harga patokan pembelian (HPP) kedelai. Kebijakan HPP kedelai ini merupakan salah satu insentif untuk menaikkan produksi kedelai.
Direktur Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Kementan Maman Suherman mengatakan saat ini harga kedelai di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram. Menurut Maman, HPP kedelai harus di atas harga petani sehingga akan memicu petani untuk menanam kedelai.
"Kementrian Pertanian ikut rapat koordinasi, tetapi finalisasi ada di Kementrian Perdagangan. Mudah-mudahan Januari ini sudah keluar," ujar Maman saat dihubungi KONTAN, Jumat (4/1). Kementan mengajukan usulan HPP kedelai sebesar Rp 7.000-Rp 7.500 per kg.
Selain itu, jika HPP kedelai keluar, Maman optimis target penambahan luas areal tanam baru akan tercapai. Adapun beberapa wilayah yang dipacu luas areal lahannya yakni Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan.
Kementan menargetkan tambahan luas areal tanam kedelai seluas 220.000 hektare di tahun ini. Sehingga, total luas areal tanam kedelai mencapai 800.000 ha-900.000 ha. "Saat ini, luas areal tanam kedelai baru 660.000 hektare," ungkapnya.
Meski menargetkan penambahan lahan, Kementan justru memangkas target produksi kedelai menjadi 1,5 juta ton tahun ini, dari 2,2 juta ton tahun lalu. Ada tiga kendala yang menyebabkan penurunan target ini. Kendala itu adlaah kurangnya daya saing kedelai terhadap komoditas lain seperti jagung atau padi, lahan perluasan yang tak tersedia, dan risiko serangan organisme penggangu tanaman.
Berdasarkan data BPS, setiap tahunnya produksi kedelai mengalami penurunan. Pada tahun 2009, produksi kedelai mencapai 974 ribu ton, tahun 2010 turun menjadi 907 ribu ton, 2011 merosot ke 851 ribu ton dan 2012 turun lagi menjadi 783 ribu ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News