Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja memusnahkan sepuluh kontainer bawang putih di Surabaya. Bawang putih yang berasal dari Tiongkok tersebut teridentifikasi memiliki penyakit yang dapat merusak tanaman.
Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Kementan mengatakan, bulan ini pihaknya menyita sepuluh kontainer dengan muatan bawang putih. Masing-masing kontainer memiliki tonnase 20 ton. Artinya ada sekitar 200 ton bawang putih yang disita dan telah dihanguskan Badan karantina.
"Kami sudah menegur pihak importir dari Tiongkok," ujar Banun pada Selasa (28/10) usai pelantikan Menteri Pertanian baru.
Banun mengaku, pihaknya menaruh perhatian besar atas bawang putih. Sebab kebutuhan nasional akan bawang putih dipenuhi lewat impor mencapai hingga 95%. Jika ada tanaman yang teridentifikasi memiliki penyakit, akan segera dihanguskan.
Jumlah kebutuhan bawang putih nasional sebanyak 400.000 ton setiap tahun. Baru sekitar 5% saja yang dapat dipenuhi petani lokal. Sentra bawang putih terbesar juga hanya berada di Malang, Jawa Timur.
Disamping itu, kabar gembira lain yang disampaikan Banun adalah rencana ekspor sarang burung walet ke Tiongkok. November besok, 5.000 ton sarang burung wallet akan diekspor lewat tiga perusahaan yang menjadi eksportir.
Sarang burung walet akan digunakan sebagai bahan makanan serta pengobatan di Tiongkok. Harga sarang burung walet di Tiongkok mencapai Rp 50 juta per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News