kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Kementerian ESDM: 66,52% Sumber Listrik Indonesia Masih Berasal dari Batubara


Kamis, 13 November 2025 / 17:43 WIB
Kementerian ESDM: 66,52% Sumber Listrik Indonesia Masih Berasal dari Batubara
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno. Kementerian ESDM mengungkap 66,52% produksi listrik Indonesia hingga Oktober 2025 masih berasal dari batubara. ?


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap 66,52% produksi listrik Indonesia hingga Oktober 2025 masih berasal dari batubara. 

"Hingga Oktober 2025 produksi listrik PLN dan Independent Power Producer (IPP) telah mencapai 290 Terawatt (TWh) hour. Dari total tersebut 193,22 TW atau 66,52% bersumber dari batu bara," ungkap Tri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PLN dan DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Dalam pembagiannya, hingga Oktober 2025, sumber listrik terbesar, sebesar 193,22 TWh (66,52%) berasal dari batubara, kemudian gas sebesar 47,46 TWh (16,34%), Energi Baru Terbarukan (EBT) 44,79 TWh (12,9%) dan BBM+BBN sebesar 12,3 TWh (4,1%). 

Baca Juga: Millennium City Akan Rilis Produk Hunian Baru Harga Mulai Rp 700 Jutaan

Tri juga menjelaskan apabila menelusuri tren bulanan dari Januari hingga Oktober kontribusi batu bara relatif tetap mencerminkan peran besar, sebagai sumber pembangkit baseload.

Lebih lanjut Tri bilang, pembangkit EBT masih belum mencapai target bauran EBT yang ditarget tahun ini mencapai 17-20%.

"Pada Oktober atau 12,9% dari total produksi meskipun prosesnya belum melesat tetapi tren kenaikan yang stabil menandakan bahwa fondasi dari EBT sistem kita semakin kuat meski belum mampu mengisi struktur bauran yang signifikan," tambahnya. 

Asal tahu saja, dalam Indonesia sebelumnya telah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW. 

RUPTL ini disebut sebagai RUPTL terhijau karena target bauran dari sumber EBT paling besar. Dengan pembagiannya meliputi 42,6 GW (61%) dari Energi Baru Terbarukan (EBT), 10,3 GW (15%) dari sistem penyimpanan energi (seperti PLTA pumped storage dan baterai), dan 16,6 GW (24%) dari pembangkit energi fosil (gas dan batubara). 

Baca Juga: Modernland Realty Dirikan Yayasan Modernland Bhakti Nusantara

Selanjutnya: IHSG Diprediksi Rawan Terkoreksi, Cek Saham Rekomendasi Analis untuk Jumat (14/11)

Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Diskon s/d 70% Segera Berakhir, Berlaku sampai 15 November 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×