kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.678.000   -23.000   -1,35%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

Kementerian ESDM Belum Keluarkan Surat Rekomendasi Perpanjangan Ekspor Freeport


Jumat, 14 Februari 2025 / 14:40 WIB
Kementerian ESDM Belum Keluarkan Surat Rekomendasi Perpanjangan Ekspor Freeport
ILUSTRASI. Kementerian ESDM mengungkap belum mengeluarkan surat rekomendasi terkait perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia


Reporter: Leni Wandira, Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

Sementara, Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep), Bisman Bakhtiar, menyebutkan bahwa kelanjutan ekspor konsentrat tembaga oleh Freeport sangat berpengaruh baik bagi industri pertambangan di Indonesia maupun bagi smelter di luar negeri. 

"Kebijakan ini tentunya berpengaruh besar terhadap upaya hilirisasi mineral Indonesia, terutama karena hingga saat ini smelter Freeport belum sepenuhnya siap beroperasi dengan kapasitas penuh," ujarnya saat dihubungi KONTAN, Jumat (14/2).

Menurut Bisman, meskipun Freeport memiliki kapasitas pemurnian di dalam negeri, namun tanpa kesiapan smelter yang maksimal, perusahaan tetap harus melakukan ekspor untuk menjaga kelangsungan operasional pertambangannya. 

Baca Juga: Freeport Ajukan Perpanjangan Ekspor Konsentrat Tembaga, Bahlil Minta Ini

"Jika kebijakan larangan ekspor tetap diterapkan dalam situasi ini, akan muncul masalah teknis, ekonomi, bahkan sosial, yang bisa mengganggu operasional tambang," katanya.

Pemerintah Indonesia, di sisi lain, menghadapi dilema besar. Meskipun kebijakan pembatasan ekspor bertujuan untuk mendorong hilirisasi, dalam kenyataannya banyak smelter yang belum mampu memenuhi kebutuhan pasar secara penuh. 

Dengan demikian, pemerintah diperkirakan akan kembali memberikan izin ekspor kepada Freeport, meskipun kebijakan tersebut sering dianggap melanggar Undang-Undang Minerba yang mengutamakan pemrosesan mineral di dalam negeri.

Di tingkat global, kelanjutan ekspor konsentrat tembaga dari Indonesia juga akan memberikan dampak signifikan. Bisman menambahkan bahwa larangan ekspor sebelumnya telah mengurangi volume konsentrat tembaga yang beredar di pasar global, yang pada gilirannya berdampak pada kestabilan pasokan ke smelter internasional dan harga tembaga global.

"Tanpa pasokan yang cukup dari Indonesia, smelter di luar negeri yang bergantung pada konsentrat tembaga Indonesia akan mengalami kesulitan, dan ini akan memengaruhi harga tembaga di pasar global," jelasnya. 

Sebagai negara penghasil tembaga terbesar kedua di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam pasar tembaga global, dan perubahan kebijakan ini tentu akan memengaruhi pergerakan harga dan pasokan.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Kebakaran Smelter Freeport Dipicu Masalah Kelistrikan

Kebijakan ekspor yang fleksibel juga akan berdampak pada iklim investasi asing di Indonesia. Bisman mengungkapkan, investasi asing sangat dipengaruhi oleh faktor kepastian hukum. Dalam konteks ini, kebijakan ekspor Freeport yang tidak konsisten dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap jaminan hukum yang diberikan oleh pemerintah Indonesia. 

"Jaminan kepastian hukum menjadi faktor utama bagi investor asing, dan pemerintah perlu memastikan kebijakan ini tidak hanya melindungi kepentingan dalam negeri, tetapi juga memberi rasa aman bagi investor," kata Bisman.

Di sisi lain, kelanjutan ekspor konsentrat tembaga juga akan memberikan dampak positif pada penerimaan negara melalui bea ekspor yang cukup besar. 

Namun, Bisman mengingatkan agar kebijakan ekspor ini diatur dengan batas waktu yang jelas dan diiringi pengawasan yang ketat, baik terhadap proses ekspor maupun pembangunan smelter. "Dengan cara ini, Indonesia bisa memastikan bahwa hilirisasi tembaga benar-benar dapat tercapai dalam jangka panjang," pungkasnya.

Selanjutnya: Geely Auto Resmi Banderol Geely EX5 Mulai Rp 475 Juta, Intip Spesifikasinya

Menarik Dibaca: 8 Minuman Terbaik untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×