kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM evaluasi infrastruktur kendaraan listrik karena ada wabah corona


Senin, 13 April 2020 / 16:15 WIB
Kementerian ESDM evaluasi infrastruktur kendaraan listrik karena ada wabah corona


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih berupaya mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, meski tersendat oleh penyebaran virus corona.

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Kementerian ESDM Wanhar mengatakan, pandemi corona sudah pasti berpengaruh terhadap peta jalan atau roadmap infrastruktur kendaraan listrik Indonesia. Tak terkecuali pembangunan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Karena industri otomotif nasional dan internasional pasti terpengaruh oleh wabah Corona,” ujar dia ketika dihubungi Kontan, Senin (13/4).

Baca Juga: Walau terhambat Corona, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik tetap dipercepat

Kementerian ESDM pun sedang melakukan evaluasi target pembangunan SPKLU, khususnya untuk tahun ini.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri menargetkan pada tahun ini akan membangun 168 SPKLU di seluruh Indonesia.

Dalam berita sebelumnya, pemerintah juga tengah menggodok regulasi berbentuk Peraturan Menteri ESDM terkait tarif SPKLU. Beleid ini ditargetkan terbit pada akhir Maret kemarin.

Mengenai hal tersebut, Wanhar bilang pihaknya masih melakukan finalisasi rancangan Permen ESDM tentang SPKLU dengan Biro Hukum Kementerian ESDM. Sayangnya, ia belum bisa menyampaikan secara rinci target terbaru penerbitan Permen tersebut. “Kami usahakan secepatnya,” kata dia.

Di kesempatan sebelumnya, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyebut, wabah Corona tidak bisa dijadikan alasan bagi pemerintah maupun stakeholder terkait untuk menunda percepatan pengembangan kendaraan listrik beserta sarana penunjangnya.

“Biar bagaimana pun Corona adalah faktor eksternal yang sifatnya tidak terduga. Tapi kalau pemerintah sudah punya road map, harusnya tetap sesuai target,” ungkap dia, Rabu (8/4) lalu.

Prospek infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia pun sangat bergantung pada komitmen pemerintah, utamanya dalam perumusan regulasi beserta implementasinya.

Sedangkan terkait SPKLU, ia menilai bahwa pembangunan infrastruktur tersebut akan lebih efektif diprioritaskan di kota-kota besar lebih dahulu, khususnya di Pulau Jawa. Pasalnya, jumlah kendaraan di kawasan tersebut tergolong banyak.

“Keberadaan SPKLU di kota-kota besar tentu akan mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik yang pada akhirnya membantu mengurangi tingkat polusi,” terangnya.

Baca Juga: Tesla mulai menjual dua varian mobil listrik Model 3 yang diproduksi di China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×