kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%

Kementerian ESDM gandeng Petrokimia Gresik dan IPB kembangkan EOR


Senin, 13 Juli 2020 / 14:07 WIB
Kementerian ESDM gandeng Petrokimia Gresik dan IPB kembangkan EOR
ILUSTRASI. Ilustrasi PR Kementerian ESDM. KONTAN/Baihaki/20/10/2016


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng PT Petrokimia Gresik dan Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) - Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam upaya pengembangan dan riset teknologi Enchanced Oil Recovery (EOR).

Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan pembahasan lanjutan akan segera dilakukan oleh pihak terkait. "Pembahasan mendetail akan segera dilakukan tim teknis," ungkap Dadan, dikutip dari keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (13/7).

Baca Juga: Pemerintah suntik PLN Rp 9,6 triliun untuk modal kerja

Sementara itu, Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3) Teknologi Eksploitasi PPPTMGB "LEMIGAS", Usman Pasarai menjelaskan, PPPTMGB "LEMIGAS" telah lama mengembangkan surfaktan untuk EOR dalam upaya meningkatkan produksi lapangan minyak.

Metode ini berfungsi menurunkan tegangan antar muka air-minyak. Minyak yang terperangkap di batuan dapat terlepas setelah didorong oleh larutan surfaktan yang memenuhi kriteria EOR. Ketika terlepas dari batuan dan membentuk mikroemulsi, minyak akan mudah diproduksi dan dipisahkan dari air saat di permukaan.

Usman melanjutkan, PPPTMGB "LEMIGAS" saat ini tengah melakukan riset injeksi kemikal EOR untuk Lapangan Jirak milik Pertamina EP.

Para peneliti KP3 Teknologi Eksploitasi terus melakukan uji kinerja kemikal EOR dalam peningkatan produksi minyak skala laboratorium, untuk memastikan implementasi EOR di lapangan berjalan baik. Ia pun memastikan, PPPTMGB "LEMIGAS" juga memiliki laboratorium pendukung penelitian untuk keperluan analisa batuan, minyak dan air formasi lapangan target.

Baca Juga: Segudang pekerjaan rumah menanti, penetapan Dirjen Minerba baru jangan berlarut

Asal tahu saja, metode EOR sebelumnya pernah sukses dilakukan di lapangan minyak Duri, Provinsi Riau. Lapangan yang mulai beroperasi sejak 1954 ini pernah mengalami puncak produksi 65 MBOPD pada tahun 1964 dan setelah itu turun secara signifikan.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×