kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian ESDM sebut 50% kebutuhan listrik di Merauke berpotensi dipasok dari EBT


Sabtu, 14 Agustus 2021 / 15:09 WIB
Kementerian ESDM sebut 50% kebutuhan listrik di Merauke berpotensi dipasok dari EBT
ILUSTRASI. Kementerian ESDM sebut 50% kebutuhan listrik di Merauke berpotensi dipasok dari EBT


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menilai ada potensi 50% listrik Kabupaten Merauke dipasok dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan pemerintah akan terus bekerja sama untuk memperluas pemanfaatan EBT pada sektor ketenagalistrikan.

"Sekarang kami sedang menyelesaikan RUPTL untuk tahun 2021-2030 termasuk menambahkan porsi-porsi EBT yang ada di Papua," ujar Dadan dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (14/8).

Adapun, pasokan listrik berbasis energi terbarukan saat ini dipasok oleh PT Merauke Narada Energi milik PT Medco Energi sebagai Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan kapasitas 3,5 mega watt (MW) di Wapeko, Kabupaten Merauke.

Baca Juga: Pertamina targetkan kontribusi EBT meningkat hingga 17% pada tahun 2030

Dadan juga memastikan peningkatan kapasitas PLTBm dari saat ini berkapasitas 3,5 MW menjadi 10 MW, mengingat potensi yang dimiliki masih memungkinkan untuk ditingkatkan kapasitasnya.

"Terkait dengan yang tadi disampaikan masih ada potensi 50 MW, kami sudah coba untuk berikutnya ditingkatkan menjadi 10 MW itu sudah kami alokasikan, kita akan melihat nanti Merauke bisa 50% listriknya berbasis EBT," jelas Dadan.

Menurut Dadan, pembangkit listrik biomasa yang dikembangkan PT Medco dengan memanfaatkan sumber daya setempat sudah sangat tepat untuk Papua dan seharusnya dapat pula dikembangkan di wilayah lain yang kondisinya serupa dengan Papua. Pengembangan pembangkit listrik biomassa ini tidak akan bisa berhasil jika tidak melibatkan masyarakat setempat.

"Salah satu jenis EBT yang memang paling pas untuk dikembangkan yang berbasis masyarakat adalah PLT Biomassa. Saya lihat berjalan baik di Merauke dan akan saya tularkan kemana-mana, akan saya ceritakan kesuksesan ini, kesuksesan dari Bupati Merauke juga Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), sehingga kita tidak akan lihat hanya di Merauke tapi juga di tempat-tempat yang lain," lanjut Dadan.

Baca Juga: BTN ajak pengembang terapkan sistem ekonomi sirkular di sektor perumahan



TERBARU

[X]
×