Reporter: Adi Wikanto | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan mengusut proses penggantian sistem di PT Garuda Indonesia. Sebab, pergantian sistem tersebut telah membuat kegiatan operasi dan penerbangan Garuda terganggu. Akibatnya, banyak penumpang yang terlantar dan bahkan harus membatalkan perjalanan.
Rencana pengusutan tersebut merupakan instruksi Komisi Perhubungan (V) DPR dalam rapat kerja bersama Kemhub, Kamis (25/11). Kemhub akan akan membentuk tim investigasi untuk menjalankan instruksi ini. "Tim akan bekerja secepatnya," janji Sekretaris Jenderal Kemhub Mohmammad Ihksan Tatang dalam rapat tersebut.
Ihksan menjelaskan, tim itu akan menginvestigasi penggunaan sistem manajemen operasional dan kru terintegrasi atau Integrated Operasional Crew Systems (IOCS) baru Garuda. Ini merupakan sistem untuk mengintegrasikan pergerakan pesawat, awak, dan penjadwalan penerbangan.
Sejatinya, Garuda telah mulai menerapkan sistem itu sejak tahun lalu. Namun, awalnya, penggunannya baru sebagian. Nah, mulai tiga bulan yang lalu, Garuda mulai memakai IOCS secara penuh.
Menurut Ihsan, dalam penggantian sistem, terutama yang mempengaruhi pelayanan pelanggan, setiap maskapai harus mensosialisasikan kepada publik terlebih dahulu. Tujuannya agar publik tidak kesulitan mengakses pelayanan. "Sepengetahuan kami, sosialisasinya belum pernah dilaksanakan," kata Ihsan.
Nantinya, bila terbukti tidak ada sosialisasi, Kemhub bakal menjatuhkan sanksi. "Sanksinya bisa berupa sanksi administrasi hingga denda," tandas Ihsan.
Direktur Pengembangan dan IT Garuda Elisa Lumbantoruan mengaku tidak menggelar sosialisasi saat mengganti sistem tersebut. Namun, menurutnya, sosialisasi itu tidak perlu. Sebab, penggantian sistem ini tidak berkaitan dengan pelayanan pelanggan. "Sistem ini untuk kepentingan crew dan pesawat, tidak ada kaitannya dengan pelayanan penumpang," kata Elisa.
Sekadar mengingatkan, layanan Garuda sempat terganggu pada tanggal 19 November lalu. Penyebabnya karena IOCS mengalami kerusakan teknis dan tidak bisa diakses selama empat jam. Akibatnya, hingga 20 November, layanan Garuda terhenti. Layanan Garuda baru normal kembali hari Kamis (25/11).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News