kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub tawarkan proyek rel KA Trans Sulawesi & Bandara Labuan Bajo melalui skema KPBU


Selasa, 03 April 2018 / 21:35 WIB
Kemhub tawarkan proyek rel KA Trans Sulawesi & Bandara Labuan Bajo melalui skema KPBU
ILUSTRASI. UJI COBA KERETA API TRANS SULAWESI


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) sedang mengerjakan proyek rel kereta api Trans Sulawesi rute Makassar - Pare-Pare. Proyek sepanjang 144 kilometer ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun. Pemerintah menawarkan proyek ini kepada swasta melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Sudah ada 14 perusahaan yang tertarik.

Lollan Andi, Kepala Bagian Media Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemhub) menyatakan ada 14 perusahaan baik perusahaan dalam negeri dan perusahaan luar negeri yang sudah tertarik. Namun, ketika ditanya mengenai daftar perusahaan yang tertarik ia masih belum bisa memberikan daftar nama perusahaannya.

“Iya, sudah ada 14 perusahaan swasta yang tertarik, tetapi kami masih belum bisa memberikan daftar nama perusahaannya”, ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/4).

Lollan juga menyatakan proyek rel kereta api tersebut direncanakan mulai lelang pada Mei 2018, sehingga pada Oktober 2018 sistem financial untuk proyek ini diharapkan sudah rampung.

Sedangkan untuk proyek bandara di Labuan Bajo, sejauh ini baru pada tahap pembuatan dokumen OBC (Outline Business Case) dan FBC (Final Business Case).

Selain itu, proses proyek tersebut juga masih dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh PT PII. Proyek ini direncanakan pada November 2018 sudah dapat bertemu dengan investor.

Agustono, Kasubdit Penyelenggaraan Pelayanan dan Pengusahaan Bandar Udara Kementerian Perhubungan menyatakan nilai investasi dari kemampuan APBN untuk proyek bandara di Labuan Bajo sekitar Rp 200 miliar.

Sejauh ini, ada 5 investor yang tertarik, tetapi masih dipilah karena dari pihak pemerintah berharap investor tidak hanya menjadi mitra kerja, tetapi juga dapat membangun networking.

Sugihardjo, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan juga satu suara terkait networking dengan investor. Ia melihat hal tersebut sebagai peluang untuk menambah wisatawan yang datang dari negara perusahaan yang menjadi investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×