kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemitraan mi ramen dari Soramen Indonesia hanya Rp 50 juta


Senin, 02 September 2019 / 14:39 WIB
Kemitraan mi ramen dari Soramen Indonesia hanya Rp 50 juta


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Makanan mi ramen menjadi salah satu makanan dan kuliner yang ngehits beberapa tahun terakhir. Makanan dengan varian rasa dan level pedas yang menyelimuti gurihnya mi ramen tersebut membuat lidah orang Indonesia ingin lagi dan lagi menyeruputnya.

Dengan pasar yang masih luas dan potensi yang bagus, tawaran kemitraan pun dihadirkan dari Soramen Indonesia. Soramen Indonesia berdiri pada tahun 2011 dan menawarkan kemitraan pada tahun 2019. Peluang inipun dimanfaatkan oleh pemain untuk mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat.

Baca Juga: Bogasari akan gelar festival mi 2019 ke-6 di kota Semarang

Luthfi Hidayat, Pemilik SoramenIndonesia menilai, Soramen ini hadir dengan Japanese kuliner yang awalnya menggarap niche market pencinta kuliner Jepang. Tapi hingga saat ini Soramen sudah menjadi kuliner yang disukai oleh semua kalangan dari berbagai latar belakang.

“Kalau dulu makan ramen hanya ada di mall dengan harga yang cukup mahal, maka kita hadir untuk memberikan rasa berkualitas dengan harga terjangkau sampai saat ini,” Jelasnya kepada KONTAN, Senin (2/9).

Soramen kini meniliki dua gerai pribadi berlokasi di Surakarta dan Salatiga serta satu milik mitra yang berlokasi di Yogyakarta. Ia mengatakan hanya menawarkan satu paket kemitraan yakni seharga Rp 50 juta dengan sistem kerja sama selama lima tahun.

Dengan paket tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas seperti penggunaan brand soramen selama 5tahun, serta training resep dan karyawan. Terkait booth dan perlengkapan/peralatan sepenuhnya disiapkan oleh mitra sendiri.

“Soramen akan membantu untuk menjelaskan dan memberikan list kebutuhan supplier perlengkapan, design outlet, kontraktor, dan semua yg dibutuhkan untuk pembukaan outlet baru. Namun tetap semua dibeli oleh mitra, karna seluruhnya menjadi aset mitra,” Jelasnya.

Luthfi bilang, ia menerapkan system kemitraan under management Soramen, dimana mitra sudah tinggal memantau progress usaha. Kaerna soramen tidak hanya menjual brand / resep saja namun sepenuhnya turun langsung hingga bisnis berjalan dengan maksimal. Mitra juga mampu mencapai target omset outlet dan terus mendatangkan profitable serta berkembang secara lebih pesat dengan management yang dipegang secara profesional.

Untuk bahan bakunya, harus di ambil dari pusat atau disuplai oleh Soramen seperti bumbu dan mi ramen. Ia juga memastikan, mitra akan segera balik modal hanya dalam jangka waktu 1 - 2 tahun saja. Asalkan omzet per hari nya tercapai yakni penjualan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 5 juta. “Ada yang buka hanya kedai kecil di rumahan bisa raup omzet ratusan juta,” Ujarnya.

Dengan keyakinan untuk terus berkembang dan optimis, ia pun menargetkan setiap bulan ada 1 mitra yang bergabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×