kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemperin sebut industri petrokimia nasional butuh peran Tuban Petro


Senin, 18 Maret 2019 / 20:52 WIB
Kemperin sebut industri petrokimia nasional butuh peran Tuban Petro


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemperin) optimistis pengembangan bisnis Tuban Petro akan berkontribusi bagi industri nasional, salah satunya pasokan petrokimia bagi industri di dalam negeri lebih terjamin.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemperin Achmad Sigit Dwiwahjono menuturkan, jika ingin membesarkan kemampuan dari sisi petrokimia, maka persoalan di Tuban Petro memang harus diselesaikan.

Karena itu, rencana pemerintah yang akan menyelesaikan utang MYB Tuban Petro Rp3,2 triliun antara lain melalui alternatif konversi sudah tepat. Apalagi Tuban Petro dapat digunakan sebagai basis pengembangan industri petrokimia nasional.

Industri akan mendapatkan manfaat dari pengembangan Tuban Petro Group. Antara lain, industri dalam negeri, akan lebih kuat karena mendapat pasokan bahan baku lebih stabil yang selama ini masih bergantung pada impor. Karena itu, langkah pengembangan Tuban Petro, harus didukung oleh semua pihak.

Kata Sigit, kapasitas produksi di anak usaha Tuban Petro, khususnya TPPI yang selama ini hanya difungsikan pengolah BBM, bisa ditingkatkan lebih lagi. TPPI dapat difungsikan memproduksi Benzene, Toluene and Xylene (BTX), sebagai bahan baku industri kimia dasar, industri tekstil, industri kemasan, dan lain-lain.

“Peran TubanPetro sangat besar mendukung industri, ketahanan energi, sekaligus membantu menekan defisit,” tegas Sigit, dalam keterangannya, Senin (18/3).

Kemkeu juga memastikan, rencana pengembangan industri petrokimia nasional melalui TubanPetro bergerak maju. Beberapa waktu lalu, Kementerian Keuangan dan Tuban Petro telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

RUPSLB pada Agustus 2018 itu memutuskan dilakukannya kajian penyelesaian utang Multi Years Bond (MYB) senilai Rp 3,2 triliun di Tuban Petro.  Saat ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki saham 70% di Tuban Petro.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Isa Rachmatarwata menyampaikan, kajian penyelesaian utang itu dimaksudkan untuk menuntaskan kendala-kendala yang menghambat Tuban Petro, terutama dari sisi struktur permodalan dan keuangan. Dengan begitu, pengembangan bisnis ke depan dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Setelah menjadi normal company paska penyelesaian MYB nanti, Tuban Petro bersama anak-anak perusahaannya akan digunakan sebagai basis pengembangan industri petrokimia nasional, untuk mendukung ketahanan energi dan industri.

“Saat ini, kajian-kajian menuju alternatif terbaik, telah dan sedang dilakukan, dengan transparan dan akuntabel. Langkah ini bertujuan untuk menyelamatkan piutang serta optimalisasi aset negara,” ucap Isa.

Sebagai catatan, langkah penyelesaian utang MYB dilakukan sehubungan dengan restrukturisasi utang perusahaan, di mana pada 27 Februari 2004, Tuban Petro menerbitkan obligasi kepada Kemenkeu berupa MYB dengan nilai pokok Rp3.266 triliun.

Tuban Petro kemudian dinyatakan gagal bayar (default) pada 27 September 2012. MYB ini yang kemudian akan diselesaikan. 

Direktur Utama PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro) Sukriyanto memastikan, proses penyelesaian MYB akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Komitmen transparansi dalam melakukan kajian penyelesaian utang dibuktikan dengan sudah/akan dilibatkannya sejumlah lembaga seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mabes Polri, dan sejumlah konsultan independen, untuk memastikan kebijakan yang diambil sah secara hukum.

“Kami mengedepankan prinsip good corporate governance dalam penyelesaian utang di TubanPetro. Setiap tahapan proses melibatkan BPKP, agar proses clear dan bermanfaat. Hal itu juga menjadi komitmen Kemenkeu selaku pemegang saham mayoritas,“ tegas Sukriyanto.

Bicara metode konversi utang menjadi saham sebagai salah satu alternatif penyelesaian, secara bisnis merupakan hal lumrah  dalam urusan penyelesaian utang-piutang perusahaan.

Alternatif-alternatif dikaji supaya perusahaan (Tuban Petro) menjadi sehat dan kembali berjalan secara optimal sehingga bisa fokus pada peningkatan kapasitas produksi dan daya saing.

“Kajian penyelesaian utang ini dilaksanakan semata-mata untuk memastikan agar TubanPetro sebagai entitas bisnis, dapat berkembang semakin baik dan memberi manfaat luas kepada masyarakat dan negara,” ujar Uki, panggilan akrab Sukriyanto.

Investasi negara yang sudah ditanamkan ke TubanPetro, kemudian diperkuat lagi dengan kebijakan penyelesaian utang sehingga Grup TubanPetro diharapkan akan terus berkembang.

Karena itu, kebijakan ini bukan semata-mata mengembalikan dari sisi modal usaha, namun juga value tersebut terus dikembangkan melalui anak-anak usaha dan memberi manfaat terhadap pemasukan negara serta pengembangan industri petrokimia nasional.

“Kami juga desainkan, paska penyelesaian MYB, bagaimana hubungan dengan anak usaha, meng-capture value di dalam holding company. Kami pun terus melakukan transformasi organisasi. Rencana bisnis yang sudah siap, segera dikembangkan dan diharapkan membuahkan hasil yang tidak terlalu lama,” lanjut Uki.

Ia juga memastikan, sejak default, kuasa saham pemilik lama sudah beralih sepenuhnya kepada pemerintah (Kemenkeu).

Manajemen TubanPetro pun sepenuhnya merupakan representasi dari Kemenkeu, melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Baik sisi operasional maupun keputusan-keputusan manajemen, sudah tidak ada campur tangan lagi dari pemilik lama.

“Concern penyelesaian utang MYB ini adalah terutama untuk meningkatkan bank capacity perusahaan. Dengan dilakukannya penyelesaian utang, diharapkan akan membuat investor lebih tertarik masuk ke Tuban Petro,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×