Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang tutup tahun 2018, umumnya permintaan masyarakat mulai bertambah khususnya daging. Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kemtan) menyebut bahwa stok daging mencukupi untuk natal dan tahun baru yakni 36 ribu ton.
"Oh aman, untuk natal dan tahun baru ada 36 ribu ton untuk jaga-jaga saat permintaan naik. Itu termasuk dengan daging impor dari India, Spayol dan banyak lagi," kata Syamsul kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/12).
Meski demikian Syamsul menyebut sejauh ini harga daging cenderung stabil. Namun demikian Kemtan tidak memiliki kapasitas sebagai penentu harga, dan ia menyerahkan kebijakan harga kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag).
"Penentu harga itu di Kementerian Perdagangan. Dan itu ada Permendag nya kalau Dirjen PKH hanya menyediakan barangnya saja," ujar Syamsul.
Berdasarkan peraturan menteri perdagangan (Permendag) Nomor 27 tahun 2017 tentang harga Acuan Penjualan di Konsumen untuk daging sapi beku Rp 80.000 per kg dan harga daging sapi segar Rp 98.000 per kg.
"Harga ditentukan di Kemdag, kalau nanti di pasar itu turun, berarti ada persaingan. Karena kalau harga daging lokal itu masih di kisaran Rp 120.000 per kg," jelasnya.
Di sisi lain, Syamsul mengatakan jika harga daging sapi lokal mengalami penurunan maka penyebabnya antara lain karena kalah saing dengan produk daging lainnya. Ini bisa saja kalah saing dengan daging sapi impor atau daging kambing.
"Kalau ada pergantian daripada mengonsumsi daging sapi, atau mending makan kambing, otomatis harga turun," ujarnya.
Namun ia membantah jika terjadi penurunan harga daging sapi lokal akibat banjirnya daging impor.
"Oh enggak. Impor malah menurun, sejak tiga tahun belakangan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News