kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,20   -3,35   -0.37%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kena triple shock, Pertamina EP Asset 4 optimalkan produksi dan tunda bor sumur baru


Kamis, 07 Mei 2020 / 11:26 WIB
Kena triple shock, Pertamina EP Asset 4 optimalkan produksi dan tunda bor sumur baru
ILUSTRASI. Pertamina EP Asset 4 tunda pengerboran sumur baru


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina EP melalui Asset 4 memilih untuk mengoptimalkan produksi dan menunda pengeboran sumur baru di tengah kondisi triple shock tahun ini. Adapun, triple shock tersebut yakni melemahnya harga minyak dunia, tingginya nilai tukar dan pandemi virus corona atawa Covid-19.

General Manager Asset 4 Pertamina EP Agus Amperianto menjelaskan, perusahaan bakal tetap mengoptimalkan produksi sembari melakukan evaluasi pada sejumlah rencana kerja pengeboran.

"Kami menerapkan cost leadership melalui evaluasi rencana kerja pengeboran, kerja sumur ulang dan well intervention berdasarkan keekonomian dengan sensitivitas harga minyak," papar Agus, berdasarkan rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (7/5).

Baca Juga: Jaga kinerja, Pertamina EP Asset 4 catatkan produksi 15.437 bph per April 2020

Ia pun memastikan pihaknya bakal meniadakan pengeboran sumur baru di tahun ini. Seluruh rencana pengeboran sumur baru bakal dipindahkan ke tahun depan.

Kendati demikian, pihaknya di sisi lain terus mengupayakan terlaksananya kegiatan eksplorasi demi meningkatkan cadangan migas.

Pada Februari lalu, Asset 4 telah merampungkan kegiatan seismik di Papua. Adapun, pihaknya kini tengah mengevaluasi pengembangan lapangan lanjut di Papua.

"Selain itu, saat ini juga sedang berlangsung beberapa study inhouse GGRP untuk mendapatkan peluang-peluang baru di Field Cepu, Donggi Matindok, Sukowati dan Papua. Harapan kami, setelah kondisi ini berlalu, kami bisa catch up dengan rencana yang sudah ditetapkan dan bisa memenuhi target produksi migas secara nasional," terang Agus.

Optimisme serupa disampaikan President Director Pertamina EP Nanang Abdul Manaf.

Nanang masih optimistis Pertamina EP secara keseluruhan mampu melalui masa sulit akibat penurunan harga minyak dunia yang terjadi dengan sangat cepat dalam kurun waktu hitungan hari.

Baca Juga: Kejar target onstream, Pertamina EP Cepu pasang absorber erection di proyek JTB

"Apalagi Pertamina EP memiliki pengalaman operasi di tengah rendahnya harga minyak sehingga kondisi saat ini bukan hal yang terlalu mengejutkan. Pertamina EP telah menyiapkan strategi jika kondisi anjloknya harga minyak terus berlangsung dalam waktu yang tidak lama," tegaa Nanang.

Untuk itu, ia menghimbau para field manager dan general manager di masing-masing asset sebagai perpanjangan tangan manajemen Pertamina EP untuk melakukan efisiensi beberapa program yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasi produksi. Disis lain, Pertamina EP tetap menjalankan WP&B dengan pelaksanaan seefektif mungkin.

"Tidak ada pembatasan biaya sepanjang setiap biaya yang dikeluarkan berdampak pada peningkatan kinerja, produksi, cadangan, HSSE, dsb. Hal-Hal yang tidak berhubungan dengan produksi dan peningkatan cadangan dan sebagainya, ya kita tidak lakukan," tandas Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×