Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga batubara turut mendongkrak kinerja PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS). Emiten jasa transportasi dan batubara ini mengalami peningkatan aktivitas pengangkutan seiring meroketnya permintaan di pasar global.
Direktur BESS, Yuliana menyampaikan bahwa kenaikan harga batubara tak lepas dari meningkatnya kebutuhan energi di tengah semakin pulihnya aktivitas industri dan ekonomi global. Bahkan beberapa waktu lalu, sejumlah negara pun sempat mengalami krisis energi, misalnya yang terjadi di Inggris dan China.
Di sisi lain, faktor pergerakan harga minyak dan gas juga mempengaruhi harga batubara sehingga sempat mencetak rekor kenaikan tertinggi sebesar 58,26% dengan harga penutupan US$ 218 per ton. Di tengah pergerakan pasar dan harga tersebut, Yuliana menekankan bahwa jasa pengangkutan batubara menjadi pilar utama dalam menjamin pemenuhan permintaan komoditas emas hitam ini.
"Aktivitas pengangkutan batubara cukup sibuk untuk mendukung permintaan dengan intensitas yang cukup tinggi. BESS sebagai jasa transportasi pengangkut batubara tentunya ikut berdampak untuk bisa memaksimalkan permintaan batubara ini," kata Yuliana kepada Kontan.co.id, Selasa (23/11).
Baca Juga: Begini perkembangan proyek hilirisasi batubara menjadi DME milik Bukit Asam (PTBA)
Sayangnya, Yuliana tak membeberkan secara rinci mengenai pertumbuhan permintaan dan pendapatan yang diraih BESS hingga periode terkini. Dia hanya menggambarkan, harga angkutan naik sekitar 5% sampai dengan 10%. Dengan kondisi ini, Yuliana pun optimistis kondisi tersebut bakal meningkatkan profit BESS sampai akhir tahun 2021.
“Sampai dengan akhir tahun, kami melihat trennya masih menunjukkan pergerakan ke arah positif untuk permintaan batubara, sehingga optimistis akan ada kontribusi yang lebih baik dari sektor pengangkutan batubara," ujar Yuliana.
Adapun aktivitas pengangkutan BESS didominasi ke pasar ekspor dengan porsi 75%. China, menjadi negara tujuan pengangkutan batubara BESS yang paling dominan. Sedangkan 25% aktivitas BESS dilakukan untuk pasar domestik.
“BESS menjadi salah satu perusahaan yang terus berkembang untuk menuju perusahaan pengangkutan batubara terkemuka di Indonesia, khusus untuk aktivitas pengiriman cukup sibuk, BESS telah tersedia kapal, infrastruktur dan SDM yang memadai,” ungkap Yuliana.
Untuk menunjang aktivitas operasionalnya, BESS pun sedang dalam proses untuk menambah armada, yakni penambahan 3 set kapal. Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id Juli lalu, BESS setidaknya memiliki 31 armada transportasi pelayaran, yang terdiri dari 15 tug boat, 15 tongkang dan 1 kapal landing craft.
Selanjutnya: Cikarang Listrindo (POWR) menyuplai aliran listrik ke perusahaan data center
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News