Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga angkutan logistik laut diproyeksikan masih akan berlanjut hingga 2022 bahkan sampai dengan 2023. Hal ini lantaran adanya disrupsi perdagangan dan kegiatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih terjadi.
Di samping itu kenaikan tarif juga diperkirakan akan turut berdampak pada berubahnya pola perdagangan di dunia.
Menanggapi hal itu, Investor Relation PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) Pek Swan Layanto mengungkapkan, adanya kenaikan tarif logistik turut memberikan dampak pada kinerja perusahaan.
“Ada sedikit dampak ke kami tapi tidak banyak, karena WINS memberikan jasa proporsi ongkos logistik yang tidak terlalu besar,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).
Di samping itu, menurutnya dampak kecil yang dirasakannya juga lantaran perusahaan tidak terlibat dalam kegiatan eksportir goods dan manufaktur melainkan jasa untuk mendukung kegiatan offshore. Sehingga, ia memastikan bisnis perseroan masih berjalan dengan baik meski di tengah kenaikan harga logistik.
Baca Juga: Emiten pelayaran bersiap siap ekspansi tahun depan
Sebagai informasi, hingga tahun lalu WINS telah mengoperasikan sebanyak 40 kapal. Adapun rencananya di tahun 2022, perseroan berencana akan menambah armada. Sayangnya dia belum menyebutkan berapa penambahan armada yang dilakukan.
“Terlihat sejak akhir tahun lalu, dengan prospek industri yang sudah optimistis lagi, perusahaan akan mulai program penambahan armada, dan akan lanjut tahun ini,” sambungnya.
Sebagai tambahan, berdasarkan catatan Kontan.co.id, sampai dengan kuartal III-2021 perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran dengan fokus pada kapal penunjang kegiatan angkutan lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi ini telah menggenggam kontrak sebesar US$ 64 juta.
Sementara itu, di tahun ini perusahaan berencana menganggarkan belanja modal hingga US$ 8 juta setelah di tahun lalu perusahaan tidak menganggarkan capital expenditure (capex) akibat situasi Covid-19 yang masih tidak tentu.
Perseroan juga berencana akan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain untuk mencari kontrak di energi terbarukan. Kemudian melakukan investasi di digitalisasi supaya meningkatkan standar efisiensi dan prosedur streamline.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News