kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,75   9,36   1.04%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerek produksi batubara, berikut strategi sejumlah perusahaan tambang tahun ini


Senin, 02 Agustus 2021 / 21:15 WIB
Kerek produksi batubara, berikut strategi sejumlah perusahaan tambang tahun ini


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan tambang batubara telah menyiapkan strategi untuk mencapai target produksi yang sebelumnya telah direvisi menjadi lebih tinggi di tahun ini. 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ada sekitar 100 perusahaan batubara, terdiri dari  perusahaan pemegang kontrak Perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK OP) telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk memacu kenaikan produksi. 

Revisi RKAB ini dilakukan lantaran pemerintah menambah kuota produksi sebesar 75 juta ton pada April 2021 untuk ekspor. Alhasil, dengan adanya revisi RKAB ini, maka total kenaikan produksi yang diharapkan bisa mencapai sebesar 625 juta ton dari yang sebelumnya 550 juta ton. 

Baca Juga: Laba bersih Harum Energy (HRUM) menyusut 52,7% di semester pertama 2021

PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) sudah buka-bukaan mengenai target produksi batubara setelah merevisi RKAB 2021. GEMS menargetkan produksi sebanyak 39,6 juta ton batubara dari target RKAB semula sebesar 33,4 juta ton.

Sekretaris Perusahaan GEMS, Sudin Sudirman mengatakan kapasitas alat yang tersedia sejak awal sebesar 34 juta ton. "Sehingga penambahan dengan target produksi dibandingkan sebelumnya hanya sekitar 6%, maka dari itu pemenuhan kebutuhan alat dapat disesuaikan dengan target baru yang ditetapkan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/8). 

Seiring dengan kenaikan volume produksi, Sudin berharap bahwa harga komoditas batubara bisa terus stabil di sepanjang 2021. Pihaknya optimistis dengan bertambahnya capaian target produksi dapat mencapai kinerja 2021 melampaui pencapaian 2020. 

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga sudah mencanangkan peningkatan produksi batubara di sepanjang tahun ini. Setelah merevisi RKAB 2021, PTBA membidik target produksi sebanyak 30 juta ton dari yang sebelumnya 29,5 juta ton. 

Baca Juga: Targetkan jual 3 juta ton batubara, Sumber Global Energy (SGER) pacu ekspor

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie mengatakan, proyeksi target PTBA tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor cuaca dengan turunnya frekuensi curah hujan yang bisa meningkatkan jam kerja.

"Selain itu, Bukit Asam juga telah melakukan penambahan peralatan berdasarkan kesiapan lahan tambang operasional," jelasnya saat dihubungi terpisah. 

Adapun, pada semester I 2021, Apollonius mengungkapkan PTBA telah merealisasikan produksi batubara mencapai 13,27 juta ton. Menurut perhitungan Kontan.co.id, realisasi produksi PTBA di 6 bulan tahun ini mencapai sekitar 44,23% dari target. 

PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga menyatakan peningkatan target produksi yakni tumbuh 30% dari perolehan tahun lalu. Sebelum revisi, HRUM membidik pertumbuhan 25%. 

Melansir laporan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menyampaikan dengan menargetkan produksi batubara di tahun ini, pihaknya akan memperhatikan pencapaian target produksi batubara sekaligus memprioritaskan perolehaan marjin operasi. Upaya ini dilakukan untuk keseimbangan tingkat produksi dengan biaya produksi sehingga terjadi keberlanjutan produksi dalam jangka panjang. 

Di 2021, HRUM menganggarkan US$ 7 juta dari kas internal untuk penambahan properti penambangan batubara, pembelian alat berat serta prasarana tambang batubara, dan pemeliharaan kapal tunda dan tongkang. 

Perusahaan tambang lainnya yang telah menyatakan komitmen untuk mengerek produksi setelah merevisi RKAB adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, BUMI mencanangkan produksi di kisaran 85 juta ton hingga 89 juta ton bersumber dari dua anak usahanya. Perinciannya, dari KPC sebesar 60 juta ton hingga 62 juta ton dan Arutmin sebesar 25 juta ton hingga 27 juta ton. 

Selanjutnya: Kinerja apik, Indika Energy (INDY) kembali raup laba bersih US$ 12 juta di semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×