kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kereta Cepat Jakarta-Bandung langsung tancap gas setelah kantongi komitmen PMN


Senin, 01 November 2021 / 13:02 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung langsung tancap gas setelah kantongi komitmen PMN
ILUSTRASI. Pekerja melakukan pemasangan rel untuk kereta cepat di depo Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (11/10/2021).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung langsung tancap gas setelah mendapatkan persetujuan dari pemerintah terkait dengan penyertaan modal negara (PMN).

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kini sudah mencapai lebih dari 79%.

“Bahkan rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek tersebut sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang di Qingdao, China, dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001,” jelasnya dalam keterangan resminya, Senin (1/11).

Dwiyana mengatakan, masuknya investasi pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku leading konsorsium itu bakal mengakselerasi pengerjaan proyek setelah sempat tersendat akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pembangunan kereta cepat dinilai dapat meningkatkan daya saing Indonesia

Secara terperinci, struktur pembiayaan KCJB adalah 75% dari nilai proyek dibiayai oleh China Development Bank (CDB) dan 25% dibiayai dari ekuitas konsorsium. Dari 25% ekuitas, 60% berasal dari konsorsium Indonesia karena menjadi pemegang saham mayoritas.

Sehingga pendanaan dari konsorsium Indonesia ini sekitar 15% dari proyek. Sedangkan sisanya sebesar 85% dibiayai dari ekuitas dan pinjaman pihak China tanpa adanya jaminan dari Pemerintah Indonesia.

Kereta cepat Jakarta-Bandung masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun melalui kerja sama Indonesia dan China. Pengerjaan proyek ini menggunakan teknologi tinggi sehingga bisa menjadi suatu lompatan yang baik bagi Indonesia.

Terlebih, kedua negara juga telah melakukan transfer knowledge sehingga para pekerja di Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.

Progres pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung cukup akseleratif. Sekadar membandingkan, proyek serupa juga dibangun di India oleh konsorsium perusahaan asal Jepang.

Namun, pengerjaan kereta cepat 508 kilometer itu macet akibat imbas pandemi Covid-19. Alhasil, pengerjaan proyek itu mundur dari rencana awal 2023 menjadi 2028.

Baca Juga: Proyeksi penumpang masih sepi, pembangunan stasiun kereta cepat Walini ditunda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×