Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) tengah menjalankan transformasi operasional dan pelayanan di 37 bandara.
Salah satu tujuan transformasi adalah mewujudkan operasional bandara berbasis ekosistem untuk memperkuat pengambilan keputusan secara langsung di lapangan sesuai data langsung atau real time (data-driven decision making).
Sejalan dengan ini, InJourney Airports mempererat kolaborasi dengan AirNav Indonesia selaku pengelola tunggal pelayanan navigasi penerbangan di Tanah Air.
Pada Selasa, 19 November 2024, Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dan Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti menandatangani nota kesepahaman atawa Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penyelenggaraan Koordinasi Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Navigasi Penerbangan.
Baca Juga: Jajaran Petinggi 22 BUMN Dirombak, Kinerja Perusahaan Pelat Merah Bakal Maksimal?
Melalui MoU ini dibahas antara lain kerja sama di bidang pertukaran data dan informasi, kerja sama penyelenggaraan Indonesia Airport Slot Management dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Penerbangan.
“InJourney Airports selaku pengelola 37 bandara berkolaborasi lebih erat dengan AirNav Indonesia untuk mendukung keamanan penerbangan, mendukung peningkatan on time performance maskapai, ketepatan waktu take off dan landing, meminimalkan delay penerbangan, menghadirkan alur penumpang yang lebih efektif di bandara, sehingga juga berdampak pada peningkatan efisiensi operasional pesawat," ujar Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi, Selasa (19/11).
Kedua perusahaan juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Pertukaran Data dan Informasi dalam Rangka Implementasi Airport Collaborative Decision Making (ACDM) di bandara-bandara InJourney Airports.
Faik Fahmi menuturkan ACDM diterapkan oleh operator bandara untuk peningkatan pelayanan penumpang pesawat saat di terminal (land side).
“Penerapan ACDM bertujuan mempersingkat waktu penumpang dalam memproses keberangkatan dan kedatangan,” kata Faik.
Baca Juga: InJourney Bidik Efek Ekonomi Rp 1,7 Triliun dari Aquabike Jetski World Championship
Data dan informasi penerbangan secara real time dari AirNav akan digunakan sebagai dasar bagi bandara dalam menentukan gate penumpang pesawat, parking stand pesawat, penggunaan sumber daya ground handling, serta penggunaan fasilitas dan infrastruktur. Ini dapat membuat flow penumpang menjadi efisien
Implementasi ACDM oleh InJourney Airports ini kemudian disinergikan dengan Air Traffic Flow Management (ATFM) yang diterapkan oleh AirNav Indonesia. Adapun ATFM berfokus untuk mengoptimalisasikan pergerakan pesawat di sisi udara (air side) bandara.
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B. Pramesti mengatakan, kerja sama di antara ekosistem industri penerbangan sangat penting untuk memastikan pelayanan penerbangan yang sesuai regulasi.
“Operasional penerbangan melibatkan berbagai stakeholders di dalam ekosistem. Kerja sama yang erat sangat diperlukan untuk pelayanan penerbangan serta operasional yang aman dan efisien,” ujar Polana.
Selanjutnya: Asuransi Jasindo Catat Pertumbuhan Premi 26,47%, Kinerjanya Tembus Rp 2,95 Triliun
Menarik Dibaca: 7 Aroma Parfum Sesuai Kepribadian, Aroma Woody Artinya Apa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News