kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketika produsen mobil Jerman bicara mobil listrik di Indonesia


Kamis, 19 April 2018 / 20:03 WIB
Ketika produsen mobil Jerman bicara mobil listrik di Indonesia
Mercedes-Benz EQ


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam ajang IIMS 2018 hari ini, Mercedes-Benz memperkenalkan seri EQ untuk pasar Indonesia. EQ Power merupakan teknologi yang diimplementasikan dalam E 350 e Plug-in Hybrid.

Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operations & Product Management, PT. Mercedes-Benz Distribution Indonesia menjelaskan di IIMS pihaknya akan memperkenalkan terlebih dulu. Sehingga penjualan belum akan dilakukan tahun ini. "Kita masih menunggu aturan resmi skema insentif terlebih dahulu," kata Kariyanto kepada KONTAN, Kamis (19/4).

Menurutnya bila tanpa insentif maka harga jual menjadi mahal dan tidak ekonomis dipasarkan. "Bila aturan sudah ada pada dasarnya kita butuh waktu 6 bulan untuk persiapan penjualan," tambahnya.

Selain itu diharapkan ada infrastruktur pendukung. Yakni charging station untuk pengisian listrik.

Nama EQ sendiri memiliki arti “Electric Intelligence” dan berasal dari nilai-nilai yang dianut Mercedes-Benz, yaitu “Emotion and Intelligence”. Merek baru ini mencakup semua aspek penting dalam mobilitas elektrik yang berfokus pada pelanggan dan juga melampaui kendaraan itu sendiri. 

Teknologi EQ menawarkan sebuah ekosistem mobilitas elektrik yang komprehensif, baik dari segi produk, layanan, teknologi maupun inovasi.

Teknologi EQ Power akan membuka jalan bagi EQ, sebuah titel yang tersedia bagi jajaran kendaraan elektrik murni yang sebelumnya sempat ditampilkan melalui mobil konsep Generation EQ pada ajang Paris Motor Show pada tahun 2016.

Sementara itu pemain asal Jerman lain yakni BMW masih melihat banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah soal kendaraan listrik.

Jodie O’tania, Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia menjelaskan mobil listrik perlu ada bantuan aturan keuangan tetapi non keuangan.

"Misalnya adanya parkir gratis, jalur bebas biaya untuk kendaraan listrik. Karena bila tidak ada, apa manfaatnya bagi konsumen yang menggunakan kendaraan listrik ketimbang kendaraan biasa," papar Jodie kepada KONTAN, Kamis (19/4).

Catatan saja, BMW Indonesia telah memulai komunikasi seputar kendaraan listrik sejak tahun 2014 dengan menghadirkan kendaraan konsep BMW i8. Pada tahun 2016, BMW Indonesia secara resmi meluncurkan kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle(PHEV) pertama yaitu BMW i8.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×