kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kilang minyak bisa atasi ketergantungan impor


Senin, 06 Januari 2014 / 20:19 WIB
Kilang minyak bisa atasi ketergantungan impor
ILUSTRASI. Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan, menilai untuk menyiasati ketergantungan pada impor minyak mentah, pemerintah harus fasilitasi membangun kilang minyak dua sampai tiga unit.

Keterlambatan membangun kilang telah menimbulkan bencana bagi keuangan negara. Asumsi salah yang masih bertahan saat ini, membangun kilang minyak maka pemasukan uang ke kas negara sebesar Rp 14 triliun hilang.

Menurutnya, memang sedikit investor yang mau membangun kilang minyak karena untungnya sedikit. Sementara investor mau saja membangun dengan catatan Pemerintah memberikan pembebasan pajak dan insentif lainnya mencapai Rp 14 triliun.

"Untuk membangun satu kilang minyak lengkap kapasitas 300 ribu barel perhari diperlukan sekitar US$ 7 miliar. Dengan kurs saat ini, maka nilainya bisa mencapai sekitar Rp 80 triliun," ujar Dahlan dalam Meet the Press 2014 di Sekretariat Konvensi, Jakarta, Senin (6/1).

Mau tidak mau, kata Dahlan, kalau insentif diberikan pemerintah, maka potensi pemasukan ke kas negara sebesar Rp 14 triliun akan hilang. Menurutnya, berdasarkan hitung-hitungan memang cukup besar membiarkan Rp 14 triliun hilang jika investor kilang diberikan insentif bebas pajak.

"Namun, gara-gara sayang terhadap nilai Rp 14 triliun tersebut, kita terus menerus gigit jari setiap tahun. Menyesal lagi dan menyesal lagi. Kalau saja kilang tersebut sudah beroperasi empat tahun lalu, maka negara selama empat tahun bisa menghemat Rp 140 triliun," terangnya.

Karenanya ia tetap bersikeras, untuk ketahanan energi minyak ke depan, Indonesia perlu memiliki kilang minyak antara dua sampai tiga unit. Karena ketika kita kelebihan minyak mentah bisa disimpan di kilang itu. "Maka kilang wajib dibangun dan akan saya bangun!" ujar Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×