Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
LONDON. Chief Executive Officer AirAsia Bhd. Tony Fernandes menjelaskan, kinerja maskapai yang dioperasikannya di Indonesia kemungkinan akan melampaui kinerja Malaysia.
"Bisnis maskapai AirAsia di Indonesia kemungkinan akan melampaui unit bisnis di Malaysia meski jaraknya tidak begitu jauh," kata Fernandes hari ini, Jumat (26/11). Sayang, ia tidak memerinci lebih jauh mengenai hal ini. Menurutnya, saat ini pihaknya berada di pijakan yang paling tepat untuk tumbuh dan berkembang.
Pendapatan bersih Low Cost Carrier terbesar di Asia Tenggara ini meningkat lebih dari dua kali lipat seiring pertumbuhan yang begitu bauiknya di Malaysia maupun Indonesia dan Thailand. AirAsia berencana untuk menambah 12 maskapai per tahun dan membidik peluang di Vietnam, Filipina, India dan China.
"Kami yakin bahwa pasar telah menganggap remeh potensi pertumbuhan AirAsia dalam menggiring pemulihan di sektor ini," kata Analis HwangDBS Vickers Sdn. di Kuala Lumpur.
Saham AirAsia naik 5,5% menjadi 2,69 ringgit pada pukul 11:49 waktu Kuala Lumpur. Sepanjang tahun ini, harga saham AirAsia telah naik 95%.
Di kurartal ketiga tahun ini, maskapai yang berbasiskan di Malaysia ini membukukan pendapatan bersih sebesar 327,3 juta ringgit (US$ 104 juta) dan penjualan yang meningkat 34% menjadi 987,6 juta ringgit.
Penumpang AirAsia Indonesia naik 8% menjadi 1,1 juta pada kuartal ini. Sementara itu, Malaysia tengah menggenjot penumpang sebanyak 12% menjadi 4 juta penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News