kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Fajar Surya Wisesa turun 5% di Q3 2012


Senin, 12 November 2012 / 09:51 WIB
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memaparkan lanjutan kebijakan PPKM, Senin (23/8/2021).


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Akibat salah satu mesin produksi kertas  sedang dimodifikasi, penjualan produsen  kertas nasional PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) mengalami penurunan. Selama Januari sampai September  2012, penjualan Fajar Surya sebesar Rp 2,88 triliun atau turun sekitar 5% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,04 triliun.

Direktur PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Hadi Ongkowidjojo mengatakan penurunan penjualan disebabkan kegiatan produksi perusahaan terkendala lantaran memodifikasi paper machine 7 (PM 7) milik perusahaan. Modifikasi PM 7 ini berlangsung sejak awal tahun sampai pertengahan kuartal kedua 2012.

Imbasnya, perusahaan ini kekurangan pasokan untuk menggenjot penjualan. "Fokus kami sejak awal kuartal I hingga April 2012 untuk melakukan modifikasi mesin7,” kata Hadi akhir pekan lalu.

Namun lewat langkah modifikasi mesin ini, Fajar Surya bakal mendapat benefit, yakni penambahan kapasitas produksi. Sebelum dimodifikasi, kapasitas produksi PM 7 sebesar 200.000 ton per tahun. Setelah dimodifikasi bakal menjadi 350.000 ton per tahun.
Pasar ekspor turun

Ujungnya, kapasitas produksi Fajar Surya bakal terdongkrak. Soalnya, PM 7 diplot bisa memberikan kontribusi sebesar 20% terhadap total produksi perusahaan. Hadi menargetkan, PM 7 ini bisa beroperasi penuh awal tahun 2013.

Selain untuk meningkatkan kapasitas produksi, langkah modifikasi ini sekaligus bisa menghemat pemakaian sumber energi PM 7 hingga 20%.
Secara umum, penurunan kinerja juga berimbas ke penjualan ekspor dan pasar domestik.

Sejauh ini, pasar ekspor utama Fajar Surya adalah pasar Timur Tengah. Namun penjualan ekspor periode Januari - September 2012 di kawasan tersebut merosot tajam sebesar 77% menjadi Rp 18,03 miliar. Penjualan ekspor di kawasan Timur Tengah di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 78,2 miliar.

Penjualan ekspor di kawasan Asia selain Asia  juga anjlok 45% di periode Januari - September 2012 menjadi Rp 2,07 miliar. Di periode yang sama tahun lalu sempat mencatatkan hasil ekspor Rp 3,8 miliar di kawasan ini.

Peningkatan justru tejadi di pasar Asia Tenggara yang naik 2,8% menjadi Rp 142,6 miliar hingga September 2012 dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 138,7 miliar.

Secara umum, ekspor Fajar Surya mencatatkan penurunan sebesar 26%. Total penjualan ekspor selama sembilan bulan pertama 2012 tercatat sebesar Rp 162,7 miliar lebih rendah dari periode Januari hingga September 2011 sebesar Rp 220,8 miliar.

Penjualan di pasar domestik juga turun. Akibat penjualan ke relasi bisnis utama yakni PT Wira Mustika Agung  anjlok hingga 99%. Pada Januari hingga September 2011 , penjualan Fajar Surya ke Wira Mustika mencapai Rp 463,3 miliar. Namun pada periode yang sama pada tahun ini, penjualan mereka ke Wira Mustika merosot menjadi Rp 3,4 miliar.

Untungnya, penjualan kepada pihak ketiga mengalami kenaikan 15% sampai September 2012 menjadi Rp 2,73 triliun. Di periode yang sama tahun lalu masih sebesar Rp 2,37 triliun.

Sampai saat ini, pasar dalam negeri masih menjadi pasar andalan Fajar Surya Wisesa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×