Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kesiapan system TIK inilah yang menolong pihaknya selalu siap siaga menolong kebutuhan customer di masa pandemi ini. Di masa pandemi, customer membutuhkan butuh respons yang cepat dalam pengadaan fasilitas, khususnya notebook dan personal computer untuk mendukung karyawannya bekerja WFH.
Selain itu, solusi berupa perangkat lunak yang mendukung fasilitas untuk bekerja di rumah secara mobile juga meningkat.
"Kesiapan tenaga ahli Metrodata untuk membantu team TI di beberapa perusahaan pelanggan secara remote, juga sangat dibutuhkan oleh customer. Alhasil kami jadi salah satu pilihan utama para customer di masa sulit ini," sambungnya.
Melihat kinerja yang cukup terjaga di semester I 2020, MTDL optimistis dapat mempertahankan ritme strategi bisnis sampai akhir tahun. Namun pihaknya mengakui perlu meninjau dan melakukan penyesuaian target akibat pandemi. Penyesuaian tersebut, belum diputuskan nilainya.
Baca Juga: Ini jadwal pembagian dividen Metrodata (MTDL) Rp 33 per saham
Sementara dari sisi capex, MTDL memproyeksi kebutuhan bisa mencapai Rp 450 miliar. Di mana Rp 440 miliar digunakan untuk pendanaan alat-alat TIK yang akan disewakan, sedangkan sisa Rp 10 miliar dialirkan untuk pengembangan sistem internal TIK perusahaan.
Menurut Randy, kebutuhan tersebut meningkat, sebab prospek penyewaan alat-alat TI yang disediakan oleh MTDL kepada perusahaan Migas dan E-Commerce, turut meningkat.
"Untuk sumber dana capex, kami akan meminjam hanya 20% sampai 30% ke bank, sisanya sebesar 70% sampai dengan 80% akan kami biayai sendiri mengingat likuiditas dana yang dimiliki perusahaan malah meningkat di saat pandemi ini hasil dari collection ke customer kami," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News