Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Faktor meningkatnya permintaan batubara ke China dan negara lain turut mendongkrak kinerja usaha PSSI secara keseluruhan.
Lebih lanjut, PSSI juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.
Pada Semester I-2021, Iriawan mengungkapkan bahwa PSSI mencatat kinerja keuangan solid dengan posisi neraca sehat di tengah pandemi. Kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan tercatat US$12,2 juta, naik 39% dari periode yang sama 2020.
Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) merombak susunan komisarisnya
Sebagian besar arus kas digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dengan total US$ 10,2 juta. Lalu pembayaran untuk pembelian dua tugboat, dan pemeliharaan aset sebesar US$5,2 juta.
Hingga 30 Juni 2021, Jumlah Aset lancar dan Aset tidak lancar Perseroan tercatat US$147,2 juta, tidak mengalami banyak perubahan dari 31 Desember 2020.
Nilai tersebut jauh di atas Total Liabilitas PSSI, yakni sebesar US$ 47,9 juta. Sementara Ekuitas Perseroan hingga Semester I- 2021 tercatat US$ 99,2 juta, naik 5% dari US$ 94 juta pada 31 Desember 2020 di antaranya berkat kenaikan Saldo laba sebesar 12% dari US$ 39,4 juta pada Semester I-2020 menjadi US$ 44 juta pada Semester I-2021.
Kenaikan Laba Bersih pada akhir Juni 2021 mengangkat Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 5,74%, Return on Asset (ROA) 4,93%, dan Return on Equity (ROE) 7,31%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News