kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja terpapar Covid-19, Menteng Heritage Realty (HRME) memilih konservatif


Jumat, 27 November 2020 / 15:58 WIB
Kinerja terpapar Covid-19, Menteng Heritage Realty (HRME) memilih konservatif
ILUSTRASI. Hotel The Hermitage milik PT Menteng Heritage Realty Tbk di Menteng Jakarta


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perhotelan, PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) belum dapat memproyeksikan kondisi kinerjanya sampai dengan 2021. Pasalnya belum ada tanda-tanda membaiknya industri sektor hotel yang terdampak pandemi.

Direktur Utama HRME Christofer Wibisono menjelaskan, setidaknya sampai dengan akhir tahun ini bergerak secara konservatif dan mendahulukan efisiensi.

"Kami belum bisa memproyeksikan bagaimana kinerja sampai akhir 2020 atau pada 2021 mendatang, karena memang sampai saat ini arahnya sendiri belum pasti. Kita belum ada ekspansi lagi tahun ini , dan pada 2021 mungkin kita akan fokus pada recovery. Secara umum, sampai akhir tahun ini, pergerakan kami hingga penggunaan capex (belanja modal) akan sangat konservatif," jelas Christofer dalam paparan publik yang berlangsung virtual, Jumat (27/11).

Tahun ini, HRME mengalokasikan capex sebesar Rp7 miliar. Christofer tidak memberikan pengeluaran angka secara detail, tetapi ia menjelaskan dana dikeluarkan untuk renovasi dan perbaikan ruangan di Pomelotel dan pemeliharaan kapal di anak perusahaan, PT Global Samudra Nusantara (GSN).

Baca Juga: Hotel milik Menteng Heritage (HRME) ini menjadi tempat isolasi Covid-19

HRME mengakuisisi PT Global Samudra Nusantara pada 2019 menggunakan 51,69% dana yang didapatkan dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2019. Kala itu, HRME mengantongi dana segar senilai Rp125,13 miliar dari IPO.

Pada kuartal III 2020, kontribusi PT Global Samudra Indonesia, meningkat 65,21% menjadi 38% atau setara Rp 13,44 miliar terhadap total pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 23%.

Sedangkan dari bisnis perhotelan, hotel The Hermitage berkontribusi sebesar 39% atau sebesar Rp13,99 miliar terhadap total pendapatan dan Pomelotel Hotel sebesar 23% atau sebesar Rp8,01 miliar.

Kontribusi hotel The Hermitage merosot tajam dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 57%. Christofer mengatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta yang membuat operasional hotel terpaksa dihentikan.

Dalam laporan keuangan per 30 September 2020, HRME membukukan penurunan pendapatan sebesar 56% secara tahunan menjadi Rp 35,45 miliar dari sebelumnya Rp 80,58 miliar. Rugi bersih perseroan pun membengkak menjadi Rp 23,88 miliar dari sebelumnya rugi Rp 3,77 miliar.

"Untuk langkah diversifikasi, kami juga masih mempertimbangkan hal ini. Saat ini, lini bisnis dari GSN mampu menopang kinerja kami, tetapi kami masih docking kapal tersebut sampai ekonomi bangkit lagi," tutupnya.

Selanjutnya: Menteng Heritage (HRME) jadikan Pomelotel sebagai lokasi isolasi berbayar Covid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×