kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja turun di semester I 2020, ini penjelasan PP Presisi (PPRE)


Minggu, 23 Agustus 2020 / 18:00 WIB
Kinerja turun di semester I 2020, ini penjelasan PP Presisi (PPRE)
ILUSTRASI. Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk (PPRE). Benny Pidakso,


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang semester I-2020. Hal tersebut lantaran terjadi penundaan pelaksanaan proyek.

Direktur PP Presisi Benny Pidakso menyebutkan, pendapatan PPRE turun di semester I 2020 seiring dengan penundaan dimulainya pelaksanaan proyek-proyek baru yang telah diperoleh kontraknya oleh PPRE. "Kemudian, pembatasan pekerjaan karena pemberlakuan PSBB pada beberapa proyek, serta progres beberapa proyek yang telah mendekati penyelesaian seperti proyek jalan tol Manado – Bitung," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (19/8).

Akibatnya, pendapatan PPRE turun 37,6% menjadi Rp 997,1 miliar di paruh pertama 2020. Di semester I-2019, PPRE masih mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,59 triliun.

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) Menimbang Revisi Target Kinerja Tahun 2020

Dengan penurunan pendapatan, laba kotor PPRE juga turun 46,4% dari Rp 387,7 miliar menjadi Rp 207,8 miliar. Sementara laba usaha turun sebesar 48,7% dari Rp 351,2 miliar menjadi Rp 180,2 miliar di semester I 2020.

Benny mengatakan, meskipun telah melakukan efisiensi biaya, termasuk biaya bunga yang turun sebesar 4% dari Rp 101,6 miliar menjadi Rp 97,5 miliar masih belum mampu mendongkrak bottom line PPRE. Tercatat, laba bersih PPRE sebesar Rp 18,84 miliar di semester I 2020 atau turun 88,22% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 159,98 miliar.

Menilik capaian tersebut, Benny menyebutkan, di semester II ini PPRE akan meningkatkan progres penyelesaian proyek. Terlebih sudah memasuki masa new normal. Kemudian, PPRE juga akan melanjutkan efisiensi biaya pokok serta biaya umum untuk mendongkrak laba bersih.

Di semester pertama 2020, PPRE telah menggelontorkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp Rp 174 miliar. "Kami gunakan untuk pembelian alat-alat berat," sebutnya.

Dengan situasi saat ini, Benny menyebutkan penyerapan capex akan lebih selektif, fokus pada pembelian alat-alat berat yg benar-benar dibutuhkan untuk penyelesaian proyek.

Baca Juga: PP Presisi (PPRE) raih kontrak baru Rp 424 miliar di kuartal I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×