kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kino Indonesia manfaatkan program diskon untuk genjot pendapatan


Minggu, 29 Juli 2018 / 09:20 WIB
Kino Indonesia manfaatkan program diskon untuk genjot pendapatan
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agustus mendatang bakal ada program Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang akan digelar dari 8 Agustus-2 September 2018 dan Festival Jakarta Great Sale (FJGS) yang akan diadakan pada 12 Agustus-4 September 2018. Kedua program ini menawakan diskon yang mencapai 70%.

Kedua ajang ini dimanfaatkan bagi beberapa perusahaan guna mendongkrak pendapatan, salah satunya PT Kino Indonesia Tbk (KINO). 

Presiden Direktur PT Kino Indonesia Harry Sanusi mengatakan, event seperti ini cukup efektif dalam mendongkrak pendapatan.

“Setidaknya ada impact sebagai promosi, disamping bisa meningkatkan penjualan serta mengambil market share dari kompetitor,” kata Harry, Sabtu (28/7).

Harry mengatakan, dengan daya beli yang belum terlalu pulih, masyarakat cenderung menunda pengeluaran. Sehingga, dengan menawarkan diskon hal ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

“Oleh karena itu setiap musim menjelang Idul Fitri, libur anak sekolah, retailer menyelenggarakan promo yang meningkatkan pembelian impulsif. Inilah yang hendak didorong oleh event seperti HBDI dan FJGS agar roda perekonomian lebih berputar,” ujarnya.

Menurut Harry, berbagai program diskon ini akan menjadi momentum untuk meningkatkan penjualan sekaligus sebagai ajang promosi produk-produk KINO.

Selain momentum HBDI dan FJGS, KINO juga secara rutin kami menggelar diskon melalui kerjasama dengan partner-partner perusahaan dalam retail. “Dengan program bundling promo, buy two get three dan lainnya. Hal ini masih harus kami lakukan sebagai bagian dari market education karena produk dan segmen produk kami tersebut masih relatif muda sehingga masih harus dipromosikan secara masif,” jelasnya.

Sementara itu, hingga semester I-2018 KINO telah menyerap belanja modal Rp 60 miliar atau separuh dari alokasi anggaran belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 120 miliar. “Belanja modal digunakan untuk perbaikan, maintenance mesin produksi, serta furniture pindah kantor,” ujar Harry.

Harry mengatakan, perusahaan akan menggunakan sisa belanja modal sebanyak Rp 60 miliar guna penambahan mesin produksi serta peningkatan efisiensi mesin.

Pada semester II-2018, kata Harry, KINO fokus dalam peningkatan distribusi produk, branding, peluncuran produk baru yang potensial, serta penambahan tenaga salesman untuk menunjang kegiatan penjualan agar dapat melakukan penetrasi yang lebih luas.

KINO membidik pertumbuhan laba bersih sampai akhir tahun 2018 sebesar 35% ketimbang tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×