kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.430   24,00   0,15%
  • IDX 7.937   83,06   1,06%
  • KOMPAS100 1.111   9,35   0,85%
  • LQ45 809   4,06   0,50%
  • ISSI 272   3,87   1,45%
  • IDX30 420   2,48   0,59%
  • IDXHIDIV20 486   1,71   0,35%
  • IDX80 123   0,86   0,71%
  • IDXV30 133   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 136   1,05   0,78%

Kisruh gula rafinasi terus berlanjut di antara pelaku industri


Kamis, 29 Desember 2011 / 11:32 WIB
Kisruh gula rafinasi terus berlanjut di antara pelaku industri
ILUSTRASI. Susunan komponen pada notch iPhone 12


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kisruh gula rafinasi terus bergulir. Kompleksitas masalah pengadaan gula di dalam negeri menimbulkan pro dan kontra di antara para pelaku industri.

Petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memprotes pernyataan Ketua I Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Andre Wenas yang juga menjadi salah satu direksi PT Makasar Tene yang terbukti membocorkan 80% gula rafinasi 330.000 ton di pasar konsumsi. Ia menyatakan, rembesan gula khusus industri di pasar konsumsi itu tidak berdampak negatif.

Wakil Sekjen APTRI M. Nur Khabsin, mengutarakan, produksi gula lokal rendah dan kurangnya lahan memang menjadi kendala. Belum lagi soal harga patokan petani (HPP) gula kristal putih yang masih minim, rendemen rendah lantaran pabrik gula sudah tua, serta distribusi gula yang belum merata.

Namun, masalah itu tidak bisa menjadi pembenaran merembesnya gula rafinasi di pasar konsumsi. Apalagi sudah ada aturan jelas tentang pelarangan penjualan gula rafinasi untuk kebutuhan rumah tangga. Bocornya gula rafinasi akhirnya berimbas pada penyerapan gula rakyat yang rendah. Bahkan, gula petani tidak terserap di luar Pulau Jawa.

Sebab, kawasan Indonesia timur telah dipasok gula rafinasi hasil produksi PT Makasar Tene. Hal itu mengakibatkan anjloknya harga gula di tingkat petani hingga Rp 8.400 per kilogram (kg).

Oleh karena itu APTRI meminta pemerintah segera mengumumkan hasil audit gula, agar produsen yang melanggar bisa segera diberi sanksi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×