Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa kawasan di Jakarta yang terdampak penggerusan ekosistem diwacanakan akan menjadi target pengembangbiakan udang vaname dengan metode penggunaan teknologi microbuble ultra intensive. Hal ini disampaikan oleh kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP) Syarief Widjaja, di Ancol, Rabu (26/12).
Syarief menjelaskan bahwa sebagai uji coba tahap awal dalam teknologi ini, KKP akan mendukung pengembang biakan udang vaname di beberapa kawasan yang terdampak penggerusan ekosistem seperti di Muara Angke, Kamal Muara dan Cilincing.
“Ini bisa menjadi alternative mata pencarian untuk nelayan-nelayan yang yang mata pencariannya mulai berkurang. Kita rencananya akan terapkan kampung vaname di Jakarta dengan kerjasama bersama Pemprov DKI,” kata Syarief.
Ia menyebut bahwa saat ini kondisi laut mulai memprihatinkan. Hal ini mengingat masalah sampah yang terus-menerus menjadi momok di sejumlah kawasan terutama Jakarta Utara.
“Kita awal Januari akan bicarakan dengan Gubernur Pemprov DKI, saat ini di Utara Jakarta, sampah plastic mulai masuk ke laut sehingga mata pencarian mulai berkurang. Dengan metode baru ini nelayan akan tetap bekerja di sektor perikanan,” ujarnya.
“Kita mau menyajikan yang baru. Inilah lompatan teknologi dan terobosan teknologi masa depan di masyarakat. Udang vaname selama ini dinilai mengharuskan memiliki modal besar, tetapi kita berhasil mematahkan paradigm itu, bahwa vaname bisa untuk skala rumah tangga,” jelasnya.
Selanjutnya pada awal Januari Syarief akan mulai mencari kawasan-kawasan pesisir yang akan diberikan subsidi untuk melakukan ujicoba teknologi ini. Namun juga standar benih, pakan dan air tetap di kendalikan oleh KKP karena ini masih tahapan uji coba.
Untuk pembiayaan awal, Syarief menjelaskan akan sepenuhnya ditanggung oleh KKP, dan selanjutnya masyarakat dapat meminjam Kredit Modal Usaha dari Lembaga Pengelolaan Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) dengan bunga 4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News