kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KKP genjot budidaya dengan Keramba Jaring Apung


Rabu, 22 November 2017 / 21:28 WIB
KKP genjot budidaya dengan Keramba Jaring Apung


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) genjot produksi perikanan budidaya dengan optimalisasi Keramba Jaring Apung (KJA).

"Dukungan yang KKP berikan telah menuai keberhasilan di berbagai daerah dalam menggerakan kembali budidaya laut," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, KKP, Slamet Soebjakto dalam siaran pers, Rabu (22/11).

Pada tahun 2017 KKP memberikan dukungan sarana budidaya untuk mengoptimalkan sebanyak 1.050 lubang KJA yang tersebar di berbagai sentral produksi budidaya. Dukungan tersebut sebagai upaya optimalisasi KJA masyarakat yang semula tidak dioperasikan agar kembali produktif.

Keberhasilan program optimalisasi KJA juga ditunjukkan dengan dilakukannya panen perdana di Kepulauan Bintan. KJA milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Maju Jaya, Desa Penaga, Bintan dinilai berhasil.

"Panen perdana ini kembali memberikan harapan pada masyarakat bahwa budidaya laut masih berpotensi tinggi untuk dikembangkan," ungkap Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya, Tri Hariyanto yang hadir saat pelaksanaan panen perdana di Bintan.

Azlan, Ketua Pokdakan Maju Jaya mengaku panen perdana Bawal bintang ini menghasilkan 3,5 ton dengan pendapatan yang diperolah lebih dari Rp17 juta. Awalnya kelompok mendapat dukungan benih sebanyak 10.000 ekor.

Hasil produksi dari program KJA di Kota Batam dan Kabupaten Bintan tahun 2017 mencapai 38,5 ton komoditas ikan bawal bintang dan kakap putih, dengan nilai ekonomi lebih dari Rp1,9 miliar rupiah. Sedangkan untuk Kabupaten Natuna ditargetkan akan dilakukan panen pada pertengahan tahun 2018 dengan target produksi sebesar 10 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×