Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya menargetkan produksi kakap tahun ini hanya 5.500 ton. Namun, jika melihat realisasi produksi tahun lalu, target ini terbilang ambisius.
Sekadar catatan, produksi kakap tahun lalu hanya mencapai 1.776 ton, meleset jauh dari target awal yang dipatok KKP yaitu sebanyak 5.000 ton.
Ketut Sugama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, menyatakan kegagalan produksi kakap tahun lalu disebabkan oleh belum memadainya jumlah induk dan benih unggul.
KKP baru akan menggalakkan program pengadaan induk dan benih unggul kakap putih pada akhir tahun 2009. Banyak induk yang belum siap bertelur pada tahun lalu, akibatnya, produksi kakap putih di sentra budidaya seperti Kepulauan Seribu dan Pulau Batu Karimun, Batam tidak maksimal.
Kondisi itu patut disayangkan mengingat permintaan kakap baik dari domestik maupun luar negeri cukup besar. Thomas Dharmawan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mengatakan kakap adalah salah satu ikan yang disukai oleh masyarakat Cina, Jepang dan Hongkong.
Kakap juga sudah mulai digunakan oleh industri pengolahan ikan. Beberapa pengusaha mengolah kakap menjadi bentuk fillet untuk kemudian diekspor ke luar negeri. Sayangnya, tren ini terhambat oleh ketersediaan bahan baku kakap yang terbatas. "Budidaya kakap masih belum bagus," ujar Thomas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News