Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajukan peluang investasi dalam pengembangan sektor hilir komoditas kelautan dan perikanan.
Dalam perkiraan Fortune Business Insight, pada tahun 2029, ukuran pasar produk perikanan global diperkirakan mencapai US$ 605,46 miliar.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menyampaikan pentingnya terlibat dalam hilirisasi perikanan untuk mengantisipasi perkembangan pasar di tahun 2029.
Pada Indonesia Aquaqulture Business Forum, Budi menjelaskan bahwa permintaan akan produk bermutu, bergizi, dan bernilai tambah semakin meningkat.
Baca Juga: Targetkan Investasi Naik 15%, KKP Jajaki Budidaya Ikan Tuna dengan Beberapa Negara
"Konsumen saat ini menginginkan produk dengan label traceability, ramah lingkungan, berkelanjutan, siap makan, siap masak, dan siap saji," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (30/4).
Selain itu, Budi menyoroti nilai tambah yang dapat dihasilkan dari komoditas perikanan, mulai dari bahan mentah yang dapat langsung dimasak hingga pengolahan menjadi produk kesehatan, kosmetik, dan farmasi.
KKP telah merespons permintaan pasar dengan menyediakan bahan baku sesuai standar dan telah menerapkan praktik Good Manufacturing Practice (GMP) untuk memastikan kualitas produk.
Budi juga membahas analisis daya saing lima komoditas utama, seperti pasar udang, rumput laut, tilapia, kepiting-rajungan, dan lobster. Meskipun Indonesia memiliki pangsa pasar yang signifikan dalam beberapa komoditas, seperti rumput laut, tilapia, dan udang, pangsa pasar untuk kepiting-rajungan dan lobster masih rendah. Namun, potensi peningkatan tetap ada.
Baca Juga: KKP Bakal Sesuaikan Harga Patokan Pemanfaatan Jenis Ikan, Begini Aturannya
Pemerintah telah menyiapkan insentif, seperti keringanan pajak penghasilan dan pengurangan laba bersih, untuk menarik investasi di sektor kelautan dan perikanan. Proses perizinan usaha juga semakin dimudahkan melalui sistem terintegrasi secara elektronik.
Realisasi investasi kelautan dan perikanan mencapai Rp 12,07 triliun pada tahun 2023, meningkat 38,02% dibanding tahun sebelumnya. Pengolahan menjadi sektor terbesar yang menyerap investasi, diikuti oleh budi daya, perdagangan, penangkapan, dan jasa perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, berencana untuk membangun infrastruktur data terintegrasi untuk mendukung pembangunan dan investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
Infrastruktur ini akan digunakan untuk pengawasan, pemantauan, penyediaan data yang terkini, dan pembuatan sistem pendukung keputusan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News