Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut, harga properti di pasar primer secara tahunan mengalami peningkatan pada kuartal IV-2021.
Berdasarkan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) per kuartal IV tahun lalu tercatat 1,47% (yoy), lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 1,41%.
Dengan demikian, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono turut memperkirakan, harga properti residensial primer pada kuartal I-2022 akan tumbuh lebih terbatas sebesar 1,29% (yoy).
Menanggapi hal itu, Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia mengatakan pada dasarnya pertumbuhan indeks di akhir tahun 2021 masih berada pada kisaran angka yang stabil sejak awal tahun 2021.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 649 Miliar Saat IHSG Terkoreksi, Saham-Saham Ini Banyak Dikoleksi
“Sehingga dapat disimpulkan indeks harga residential stabil sepanjang tahun 2021,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (17/2).
Sementara itu, dia memproyeksikan di kuartal I-2022 kemungkinan akan sedikit terkoreksi dari tahun sebelumnya, hal ini diantaranya disebabkan oleh gelombang ketiga pandemi Covid-19.
“Meskipun pelaku properti cukup berpengalaman mengatasi hal ini, namun perhatian konsumen akan terdistraksi terhadap kebutuhan pengelolaan kesehatan terlebih dulu,” sambungnya.
Namun demikian, meski masih adanya ancaman Covid-19, dia melihat prospek bisnis di tahun 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pebisnis Hotel Prediksi Sektor Pariwisata Rebound di Tahun Ini
Hal ini ditandai dengan optimisme pasar yang terus berlanjut terefleksi dari pertumbuhan ekonomi, vaksinasi Covid-19 yang terus bergulir, dan berbagai pelonggaran kebijakan pandemi mengindikasikan optimisme untuk pergerakan kegiatan ekonomi.
Adapun, Knight Frank Indonesia juga melihat sektor residential, rumah tapak dan apartemen pada kelas middle masih menjadi unggulan di tahun ini. Terutama sektor residential yang berpotensi akan terus tumbuh di 2022.
“Hal ini karena pemenuhan kebutuhan dari end-user akan terus berlangsung. Selain itu, berbagai promo dari pengembang dan insentif PPN DTP menjadikan residential berpotensi terus tumbuh di tahun ini,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News