kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kobexindo Tractors (KOBX) pacu pendapatan dari sektor non pertambangan


Jumat, 02 Oktober 2020 / 16:33 WIB
Kobexindo Tractors (KOBX) pacu pendapatan dari sektor non pertambangan
ILUSTRASI. Alat berat milik PT Kobexindo. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/09/2019


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

Adapun penguatan pendapatan di sektor non pertambangan hanya bertujuan untuk meminimalisir efek penjualan alat berat di sektor pertambangan yang melemah. Terlebih, penjualan alat berat di sektor pertambangan masih akan menjadi fokus utama perusahaan.

Di samping upaya untuk memperkuat pendapatan dari sektor non tambang, KOBX juga akan terus meningkatkan efisiensi usaha. Namun demikian, KOBX menegaskan bahwa efisiensi tersebut tidak akan mengurangi kualitas produk dan jasa yang diberikan oleh perusahaan.

Sampai tutup tahun nanti, KOBX memproyeksi akan mencatatkan penurunan pendapatan konsolidasi sekitar 30%-40% dibanding realisasi tahun lalu. 

Baca Juga: Anak usaha INDF: Indo Agro restrukturisasi perusahaan dan aset bisnis gula di Brasil

Sebagai gambaran. berdasarkan laporan tahunan tahun 2019, pendapatan bersih KOBX tercatat sebesar US$ 71,46 juta di tahun 2019. Dus, hitungan Kontan.co.id, dengan asumsi penurunan 30%-40%, maka pendapatan bersih KOBX tahun ini diperkirakan berkisar US$ 42,87 juta - US$ 50,02 juta.

Sampai 30 Juni 2020 lalu, KOBX telah mencatatkan pendapatan bersih sebesar US% 23,18 juta, turun 39,03% dibanding pendapatan bersih semester I 2019 yang mencapai US$ 38,02 juta.  

Seiring dengan penurunan pendapatan bersih, KOBX membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk alias rugi bersih sebesar US$ 4,04 juta di semester I 2020. Sebelumnya, KOBX masih mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 1,04 juta pada semester I 2019 lalu.

Selanjutnya: Obat Covid-19 produksi Kalbe Farma (KLBF) dibanderol Rp 3 juta per vial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×