kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Komisi IV DPR kritik Kementerian Pertanian soal data impor gandum


Selasa, 17 November 2020 / 20:16 WIB
Komisi IV DPR kritik Kementerian Pertanian soal data impor gandum


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi IV DPR mengkritik Kementerian Pertanian (Kementan) terkait data impor gandum, khususnya impor gandum yang ditujukan untuk pakan ternak.

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengatakan, sejak tidak adanya impor jagung untuk pakan ternak, terjadi kenaikan impor gandum untuk menggantikan impor jagung tersebut. Dia pun menyayangkan Kementan yang justru tidak memiliki data mengenai penggunaan gandum untuk pakan ternak ini.

"Di luar untuk konsumsi manusia, berapa juta penambahan gandum untuk pakan ternak? Kalau Anda tidak punya data nanti saya sebutkan, berarti kalau anda tidak punya data tidak pantas jadi eselon 1 duduk di sini," kata Sudin dalam rapat dengar pendapat, Selasa (17/11).

Baca Juga: Kendalian impor komoditas pertanian strategis, ini usul Kementan

Menurut dia, pada 2018-2019 terjadi peningkatan impor gandum. Bahkan, dari data yang diperolehnya dari Kementerian Perdagangan, dia menyebut impor gandum meningkat hingga 2 juta ton sejak impor jagung untuk pakan ternak dihentikan.

Sudin pun meminta agar Kementerian Pertanian tidak memainkan data yang dimiliki. Dia meminta agar Kementan melakukan perbaikan demi kepentingan masyarakat Indonesia.

"Tolong jangan main-main data. sekarang ini yang namanya teknologi sudah sangat canggih. Data apapun bisa kami dapatkan," ujar Sudin.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV Budi Djiwandono. Menurutnya, permasalahan data ini membuat Komisi IV kehilangan kepercayaan kepada Kementan. Padahal menurutnya, data menjadi salah satu program penting yang diusung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Jadi tolongnya kalau rapat dengan Komisi IV, jangan menyajikan angka yang fantastis, bagus-bagus saja, seolah-olah karena ekspor kami lebih banyak dari impor, itu sesuatu yang bagus. Tapi kalau kami rinci satu persatu, ceritanya belum tentu demikian. Misalnya masalah impor beberapa komoditas saja bapak-bapak mungkin datanya tidak ada," ujar Budi.

Sementara itu, Kementan pun mengklaim pihaknya tidak lagi menerbitkan rekomendasi impor gandum sebagai bahan pakan sejak 2018.

Baca Juga: Kementan jelaskan progres konsultasi impor ayam dari Brasil efek putusan WTO

Direktur Jenderal PKH Kementan Nasrullah mengatakan, rekomendasi impor gandum untuk pakan yang dikeluarkan terakhir kali adalah di tahun 2017 sebesar 200.000 ton, dengan realisasi impor 186.000 ton. Kementerian Pertanian pun mengaku tidak memiliki data impor gandum untuk pakan yang terbaru karena rekomendasi impor tersebut tidak di bawah Kementan.

"Kami tidak punya (impor gandum untuk ternak) karena rekomendasi tidak melewati kami," ujar Nasrullah.

Berdasarkan paparan Kementan, hingga September tahun ini, impor gandum sudah mencapai 8 juta ton. Angka ini lebih kecil dari impor Januari-September 2019 yang sebesar 8,37 juta ton. Kementan juga mengatakan rata-rata impor dalam setahun mencapai 11 juta ton.

Selanjutnya: Ada impor jagung hampir 1 juta ton, begini penjelasan Kementan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×